Banjarnegara.Newshanter.com -Gempa yang berkekuatan 4,4 SR yang mengguncang wilayah Banjanegara. Jawa Tengah,Rabu(18/04/2018) siang, ratusan rumah rusak dan ribuan warga mengungsi.
Menurut Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengatakan ada ratusan bangunan rumah di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang rusak akibat gempa berkekuatan 4,4 SR yang mengguncang wilayah setempat pada Rabu siang.
“Berdasarkan hasil pendataan sementara diketahui 316 bangunan rumah rusak akibat gempa,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara.
Dia menyebutkan, dari total 316 rumah rusak, 62 unit di antaranya berlokasi di Desa Kertosari. “Sementara 217 lainnya di Desa Kasinoman dan 37 unit di Desa Plorengan,” kata Arief.
Selain rumah, gempa merusak sejumlah fasilitas umum, yaitu tiga masjid, satu mushala, dan satu gedung sekolah SMPN 2 Kalibening.
Sementara itu, korban jiwa akibat gempa berjumlah dua orang. “Berdasarkan data sementara diketahui ada dua orang meninggal dunia akibat gempa, yakni Asep (13) dan Kasri (80), keduanya berasal dari Desa Kasinoman,” kata Arief.
Hingga saat ini, 526 KK di Kecamatan Kalibening telah mengungsi ke sejumlah titik pengungsian yang tersebar di Desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan, dan Desa Sidakangen. “BPBD telah membuka posko darurat bencana gempa bumi Kecamatan Kalibening selama tujuh hari ke depan,” kata Arief.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, penyebab gempa berkekuatan 4,4 SR yang mengguncang sebagian wilayah Banjarnegara itu adalah aktivitas patahan atau sesar lokal. Pusat gempa berlokasi di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen. Gempa tepatnya terjadi pada Rabu siang, 18 April 2018 pada pukul 13.28 WIB.
Ribuan Mengungsi
Sementara itu keterangan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, di jakarta, sebanyak 2.104 orang terpaksa mengungsi akibat gempa Banjarnegara, Jawa Tengah. Gempa berkekuatan 4,4 skala richter (SR) tersebut terjadi pada Rabu siang, pukul 13.28 WIB, 18 April 2018.
“Keseluruhan pengungsi ini berasal dari 526 kepala keluarga,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Pusat gempa terjadi di daratan, pada kedalaman 4 kilometer dan 52 kilometer utara Kebumen, Jawa Tengah. Titik asal gempa yang dangkal dan kondisi tanah gembur di Banjarnegara, ditenggarai menjadi penyebab parahnya kerusakan.
Saat ini, mereka tersebar di beberapa titik pengungsian di empat desa di Kecamatan Kalibening yaitu di Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan dan Desa Sidakangen. Kecamatan inilah yang terkena dampak paling parah akibat guncangan gempa.
Banyaknya jumlah pengungsi juga terjadi akibat kerusakan pada ratusan rumah di wilayah tersebut.
Tak hanya rumah pribadi, bangunan umum pun tak luput dari bencana ini. Empat masjid dan satu gedung SMKN 2 Kalibening ikut mengalami kerusakan. Sutopo mengatakan petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia, terus melakukan pendataan kerusakan di lokasi.
Tim gabungan ini berjumlah sekitar 180 personel. Selain posko pengungsian, tim juga mendirikan posko tanggap darurat, dapur umum, hingga pos kesehatan. Meski demikian, Sutopo mengatakan bahwa berbagai kebutuhan saat ini sangat mendesak diperlukan oleh para pengungsi gempa Banjarnegara. “Makanan, air bersih, MCK, dan kebutuhan dasar lain,” ujarnya.(TIM)





