WAY KANAN, newshanter.com –
Sekolah adalah tempat dimana orang menuntut Pendidikan, agar generasi penerus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik.
Namun kerap pendidikan itu pula, tercoreng oleh oknum guru dengan tindakan arogan pada siswa – siswi yang mencari ilmu di sekolah tersebut.
Seperti yang terjadi di SMP Negeri 01 Gunung Labuhan, pada hari Sabtu 26/10/2019, dimana seorang kakek yang merasa kaget jika cucunya dianiaya oleh salah satu tenaga pengajar di SMP tersebut.
Sang Buana Bin Tuan Rajo seorang kakek berusia 49 tahun, warga Kelurahan Gunung Labuhan RT/RW 001/001 , Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan terpaksa melaporkan salah satu oknum guru cucunya kepihak Kepolisian Resort (Polres) Way Kanan.
Laporan itu terkait tindakan Wiwin salah satu tenaga pengajar di SMP Negeri 01 Gunung Labuhan yang diduga telah menganiaya cucunya yang mengecam pendidikan di Sekolah tersebut.
Sebagaimana yang disampaikan Sang Buana, pada saat cucunya yang berinisial M.ER (14) pulang ke rumah dan mengatakan kalau dirinya (M.ER) telah dipukul oleh guru nya yang bernama Wiwin dibagian dada sebanyak Dua kali, dibibir Satu kali dan punggung sebelah kiri sebanyak Satu kali, setelah itu saya berinisiatif mendatangi guru tersebut, untuk mempertanyakan hal yang dialami oleh cucunya.
” Kenapa ibu memukul cucu saya” tanya Sang Buana pada Wiwin, namun pada saat itu Wiwin dengan gamblang menjawab “Karena saya guru nya.” Ungkap Sang Buana menirukan kejadian pada saat itu.
Akibat kejadian itu diri nya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Way Kanan untuk ditindaklanjuti sesuai hukum dan perundangan yang berlaku.
Laporan nya di terima oleh Aiptu. Erwin.AR Kanit SPKT I Polres Way Kanan, dengan surat laporan polisi : LP/B-774/X/2019/POLDA LPG/RES WK/SPKT tertanggal 26 Oktober 2019.
Sementara saat ditemui di SMP Negeri 01 Gunung Labuhan, Senin 28/10/2019, Wiwin salah satu oknum tenaga pengajar yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap siswanya,
Menurut salah satu oknum guru SMP tersebut, “ibu Wiwin hari ini tidak masuk, sedangkan Kepala Sekolah sedang Kedinas Kabupaten,” jelasnya.
(Dam)