Sejumlah Wartawan di Padang Panjang Diancam Mau Dibunuh

Ilustrasi

Padang Panjang, Newshanter.com- Diduga terkait dengan berita perihal dugaan kasus korupsi anggaran rumah tangga walikota Padang Panjang yang melibatkan istri walikota Hendri Arnis. Ketua PWI Padang Panjang dan sejumlah wartawan menerima ancaman pembunuhan dan teror psikis lainnya melalui pesan singkat (SMS) dari nomor yang anonim.

Menurut Ketua PWI Padangpanjang Syamsoedarman, ia menerima SMS pada Senin,(11/07/2016) dari nomor tak dikenal, yang isinya meminta dia sebagai Ketua PWI mengingatkan sejumlah wartawan di Padangpanjang untuk tidak macam-macam.

Bacaan Lainnya

“Pengirim SMS meminta Ketua PWI untuk menghubungi Humas Pemko Padang Panjang kalau ingin tahu kejelasan secara rinci maksud dan tujuanya SMS itu,” kata Syamsoedarman, menirukan bunyi pesan SMS yang ia terima itu, Minggu (17/7/2016).

Dijelaskannya, setelah ditanyakan kep pihak Humas Pemko Padang Panjang Ampera Salim, ia mengaku tidak tahu maksud dan tujuan SMS tersebut, dan tak mengenal nomornya.

“Saya tak tahu maksud dan tujuan SMS itu, dan saya tak mengenal nomor pengirimnya,” kata Ampera Salim.Selain ancaman berupa SMS, sejumlah wartawan juga menerima hal serupa lewat inboks media sosial Facebook di akun masing-masing wartawan.

Selain ancaman untuk Ketua PWI Padang Panjang, SMS dan inboks teror itu diterima Jasriman, wartawan harian Singgalang, Ryan Syair (Haluan), Pauh Hendri (Metro Andalas), Kamal Putra (Investigasi), dan Rifnaldi (Rakyat Sumbar).

Pada Jumat (15/07/2016) sejumlah wartawan itu kembali menerima SMS serupa dengan nomor yang sama. “Isinya, kami diancam agar tidak macam-macam,” kata Jasriman.

Bahkan, tambahnya, Paul, wartawan Metro Andalas bahkan diancam dibunuh. “Dibinasakan sebagai manusia. Ancaman itu lewat SMS dengan nomor yang sama juga,” tambah Samsoedarman.

Syamsoedarman dan bersama wartawan lainnya pada Senin (18/07/2016) rencananya akan mendatangi Polres Padang Panjang untuk melaporkan ancaman dan teror tersebut.

“Kami desak polisi menuntaskan kasus dugaan korupsi anggaran rumah tangga Wali Kota Padang Panjang karena kuat dugaan, SMS berkaitan dengan kasus yang menyeret istri Wako,” terang Syamsoedarman.

Sebelumnya, tambahnya, sejumlah wartawan juga berselisih paham dengan ajudan Sekdako Padang Panjang nan konon kabarnya merupakan anggota TNI serta sekampung dengan istri Wako itu.

Menurut salah sorang wartawan di Padang Panjang , diduga  Ancaman tersebut diterima wartawan,  karna membuat berita perihal dugaan kasus korupsi anggaran rumah tangga walikota Padang Panjang yang melibatkan istri walikota Hendri Arnis
Dengan ada Aksi pengancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini,

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat menyatakan:

1. Menyampaikan protes keras kepada pihak-pihak yang melakukan pengancaman ini dan ini merupakan tindakan yang tidak gentleman.
2. Meminta kepada aparat hukum dalam hal ini Polres Kota Padang Panjang untuk mengusut kasus pengancaman ini.
3. Meminta kepada Kapolres Padang Panjang memberikan pengamanan kepada para wartawan yang melakukan tugas di Padang Panjang.
4. Jika para pengancam merasa dirugikan oleh pemberitaan para wartawan seperti diatur dalam UU Pers dipersilakan menyampaikan hak jawab kepada masing-masing media dan atau melaporkannya kepada Dewan Pers bila hak jawab tersebut tidak dilayani.
5. Meminta para wartawan di Padang Panjang tetap melaksanakan tugas sebagaimana biasa dengan tetap berbedoman kepada Kode Etik dan UU Pers.(BB/NHO)

 

 

Pos terkait