PADANGPANJANG, Newshanter.com– Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wurihandayani. Semboyan yang tidak lagi asing ditelinga masyarakat Indonesia. Semboyan dari Ki Hajar
Dewantara yang telah menjadi semboyan pendidikan di Indonesia. Lahir pada 2 Mei 1889 di Jogjakarta,
sosoknya menjadi inspirasi dan pelopor bidang pendidikan. Meninggal pada tahun 1959, jasa danperannya di dunia pendidikan yang sangat besar membuatnya terus dikenang. Tanggal lahir beliaupun ditetapkan menjadi Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Dalam memperingati Hardiknas ini, Walikota Padang Panjang Hendri Arnis memimpin langsung upacara peringatan di lapangan Anas Karim Padang Panjang Selasa (2/05/201) pagi. Upacara yang dihadiriunsur Forkopimda , ASN dan ribuan pelajar dari berbagai sekolah di kota Padang Panjang.
Pada upacara tersebut, Walikota menyampaikan beberapa pesan langsung dari Kemendikbud. Pesan mengenai tuntutan agar tercipta pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia.Beliau menyebutkan, semua pihak yang terkait dituntut agar dapat membantu masyarakat mendapat pendidikan yang layak, berkualitas dan merata. Juga membantu pendistribusian KIP (Kartu Indonesia Pintar) agar pendidikan yang merata dapat tercapai.
Selain menyampaikan pesan dari Kemendikbud, beliau juga meyampaikan beberapa hal mengenai pendidikan di kota Padang Panjang. Diantaranya mengenai larangan membawa motor ke sekolah bagi pelajar tampak sudah terlaksana dengan baik. Juga prestasi dan nilai-nilai positif yang telah tercapai agar dapat di jaga dan ditingkatkan lagi.
Beliau juga menyinggung mengenai keberatan dari masyarakat mengenai darmawisata di sekolah yang biasanya di laksanakan tiap tahunnya agar di kaji ulang kepantasanya. Tidak ada larangan,keputusan diserahkan kepada komite dan kepala sekolah masing-masing. Jika memang dirasa perlu,laksanakanlah dengan catatan tidak ada ketimpangan antara siswa yang mampu dengan yang kurang
mampu. “Jangan sampai anak kita yang kurang mampu tidak ikut dalam kegiatan tersebut karena bisa
mengakibatkan intimidasi terhadap anak-anak tersebut”.“Anak kita yang kurang mampu agar dibantu pembiayaanya. Dan hal ini harus dirahasiakan siapa yang mendapat bantuan tersebut agar tidak pula menimbulkan iri dan masalah lainnya”pesannya. Selain itu, sebelum upacara dilaksanakan beliau memberi tempat khusus pada anak-anak berprestasi disekolah masing-masing. Dan agar kedepannya terus disediakan untuk anak-anak
berprestasi disemua bidang, semua tingkatan.Upacara ini ditutup dengan penampilan tarian masal oleh 400 pelajar SD. Tarian bertemakan “Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Syarak Mangato, Adaik Mamakai”. Tarian mengenaikeselarasan antara beradat dan beragama ini ditampilkan dengan meriah. Juga penampilan senam anak Indonesia oleh 950 anak TK se-kota Padang Panjang. (Gito)