Dies Natalis Unsri Ke-64, Bersama-sama Mencapai Kejayaan Unsri Rumah Kita Bersama 

  • Whatsapp

Ogan Ilir, newshanter.com – Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar Dies natalis ke -64 dengan tema “Bergerak Maju Bersama Saling Menguatkan untuk Menggapai Kecemerlangan dan Kejayaan Universitas Sriwijaya Rumah Kita Bersama di Era PTN-BH” yang digelar di Auditorium Unsri Indralaya kabupaten Ogan Ilir, Jumat (1/11/2024).

Pada kegiatan kali ini menghadirkan Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Vokasi Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc yang akan menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul Perguruan Tinggi Masa Depan : Menyiapkan Insan Global yang Beretika dan Berpikiran Kritis.

Bacaan Lainnya

Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc dalam orasi ilmiahnya menyampaikan, pada saat ini rata-rata lama pendidikan bagi anak di Indonesia masih sedikit diatas 9 tahun. Artinya rata-rata penduduk Indonesia berpendidikan SMP.

“Kita semua tahu bahwa hampir semua dosen di kampus-kampus Indonesia telah menempuh pendidikan minimal magister. Tidak sedikit bahkan sudah meraih pendidikan doktor jenjang tertinggi dan juga berhasil mencapai prestasi akademik sebagai profesor,” ujarnya.

Lanjut, ia mengatakan para mahasiswa yang telah di terima di perguruan tinggi semuanya telah tamat dari SMA. Artinya semua warga yang ada dikampus berpendidikan lebih tinggi dari pada rata-rata orang Indonesia.

“Ini artinya bahwa warga kampus adalah warga berilmu lebih berilmu dari masyarakat Indonesia pada umumnya. Bisa jadi kampus adalah entitas dengan warga dengan rata-rata pendidikan tertinggi di Indonesia. Jadi kehidupan di kampus seharusnya menjadi teladan kehidupan masyarakat insan berilmu, cerdas dan berbudi luhur,” katanya.

Dikatakannya, semua yang punya gelar yang disebut berpendidikan sekarang kerap lupa bahwa dipundaknya ada beban keteladanan. Pendidikan selalu berorientasi masa depan dengan tetap berpijak masa kini.

“Walaupun kita mempelajari sejarah masa lalu tetapi kita mempelajari untuk memahami apa yang terjadi pada masa lalu. Lalu belajar dari itu kemudian memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan. Oleh sebab itu perguruan tinggi menyiapkan lulusan untuk masa depan. Pada masa depan generasi muda harus siap menjadi insan yang cerdas dengan cara pandang cakrawala global tidak bisa lagi berbicara soal lokal saja. Menyongsong kehidupan akan syarat teknologi keunggulan kemanusiaan harus tetap ditanamkan pada generasi muda,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor Unsri Prof. Dr. Taufiq Marwa, SE., M. Si mengatakan pada Dies natalis ke-64 ini mengambil tema “Bergerak Maju Bersama Saling Menguatkan untuk Menggapai Kecemerlangan dan Kejayaan Universitas Sriwijaya Rumah Kita Bersama di Era PTN-BH”.

“Inti dari tema itu adalah mengajak bersama-sama untuk mencapai kemajuan. Artinya untuk memajukan sebuah organisasi termasuk juga memajukan lembaga perguruan tinggi itu tidak bisa sendiri-sendiri. Tidak hanya rektor, wakil rektor tapi harus melibatkan semua unsur yang ada di perguruan tinggi tersebut. Kita bersama-sama untuk mempunyai pemikiran bahwa ingin memajukan Unsri,” ujarnya.

Dikatakannya, dirinya menjabat sebagai rektor Unsri sudah 1 tahun 8 bulan. dirinya merasa belum banyak dilakukan untuk mengajak bersama-sama memajukan Unsri .

“Untuk itu ditahun kedua ini saya akan semakin mengoptimalkan mengajak bersama-sama karena saya tidak bisa sendiri untuk memajukan Unsri. Untuk itu kami menghadapi bersama-sama memberikan kontribusi yang terbaik yang ada di masing-masing komponen yang ada di Unsri. Sekali lagi untuk kemajuan Unsri bukan untuk pribadi,” bebernya.

Ia berharap ketika lembaga semakin baik, semakin maju yang menjadi subjek sekaligus objek kita itu adalah mahasiswa. Mahasiswa harapannya bisa terlayani dengan baik, bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Tidak hanya ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya juga harapan kita adalah memiliki etika dan moral yang baik.

“Jadi tidak benar bahwa institusi Unsri, pimpinan Unsri abai terhadap kesejahteraan mahasiswa, keselamatan mahasiswa terhadap apapun baik itu kekerasan seksual seperti yang disampaikan pada akhir-akhir ini tidak benar sama sekali. Pimpinan Unsri juga sebagai orang tua dikampus bagi mahasiswanya,” katanya.

“Tidak ada orang tua yang mengharapkan anaknya menjadi tidak baik. Percayalah bahwa kami selaku dosen, pimpinan Unsri akan selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sebagai orang tua di kampus kami akan menjaga anak-anak kami. Kami tidak mau anak-anak kami rusak. Kami berharap akan mendidik mereka menjadi insan yang berilmu dan berakhlak mulia. Jika ada masalah tolong diberitahukan kepada kami karena kami juga orang tua bagi mahasiswa juga,” tutupnya. (Frs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *