PADANGPARIAMAN, News Hanter.com. — Bencana masih menghantui Sumbar. Setelah banjir pada Selasa (22/3) yang menerjang enam kabupaten/kota se Sumbar, Rabu (23/03/2016) lalu longsor yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman meminta korban. Satu orang tewas setelah rumah semi permanen di Korong Rimbo Kalam, Kenagarian Anduring, Kecamatan 2×11 Kayutanam, menimbun satu keluarga.
Longsor yang menimbun rumah semi permanen itu menewaskan Rahmi (14). Ia tak sendiri di rumah naas itu. Ada empat anggota keluarganya yang lain yang menderita luka-luka. Dua di antaranya kritis. Dua anggota keluarga siswi kelas II SMP Kecamatan 2×11 Kayu Tanam yang kritis itu adalah Elmiyati (40) ibunya dan kakeknya, Jakan (85).
Sementara dua lainnya yang mengalami luka ringan, Anasrul (45) ayah korban dan adik Rahmi yang masih berusia 6 tahun, Fadjri. Dua korban luka ringan ini sudah diperbolehkan pulang oleh tim medis. Namun, korban yang kritis dirawat intensif di RSUD Padang Pariaman.
Almarhum Rahmi sendiri, usai divisum tim dokter diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur, mendapat kabar tentang musibah tanah longsor di Korong Rimbo Kalam, Kenagarian Anduring, Kecamatan 2×11 Kayutanam, Kabupaten Padangpariaman buru-buru ke lokasi kejadian.
“Kami atas nama Pemkab Padang Pariaman turut berduka cita yang sangat dalam dan rencananya bupati akan datang ke sini di lain hari,”katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Amiruddin, dan Kabid Kedaruratan dan logistik, M.Hanif menyebutkan, Tim TRC BPBD Kabupaten Padang Pariaman selesai melaksanakan tugas evakuasinya di lokasi bencana kemarin itu sampai sekitar pukul sepuluh siang. Menurut Amiruddin, rumah korban yang tertimpa tanah longsor itu berada sangat dekat dengan bukit.
Sebelumnya Wakil Bupati Suhatri Bur, begitu mMendapatkan informasi tentang adanya peristiwa tanah longsor yang juga menimbulkan korban jiwa, Bur paginya langsung menuju lokasi bersama rombongan.
Sesampai di lokasi Wakil Bupati menyaksikan aparat TNI dan Polri serta masyarakat sedang membersihkan puing-puing reruntuhan rumah kemudian Ia juga menyambangi rumah keluarga korban yang tak jauh dari lokasi kejadian dan memberikan sejumlah bantuan kepada pihak keluarga korban longosr.
Ia mengatakan kondisi extrem cuaca selama dua hari berturut-turut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan bencana secara merata di Kabupaten Padang Pariaman.
“Banjir dan longsor menyebabkan banyak korban materil seperti di Talau Mundam ada 7 buah rumah yang hanyut di bawa arus banjir, kemudian di Kasang, Sintoga dan Ulakan. Semuanya di sebabkan oleh guyuran hujan lebat selama 6 jam yang melanda Padang Pariaman dan Sumbar pada umumnya,” sebut Wakil Bupati di dampingi Kabag. Humas Hendra Aswara.
“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, tepi sungai, kaki bukit dan lainnya untuk senantiasa berhati-hati dan waspada, karena bencana itu datangnya secara tiba-tiba tanpa di duga,” ulas Wabup.
Ia juga mengatakan, Bupati akan berencana akan melakukan evakuasi kepada masyarakat yang rawan di daerah bencana bekerjasama dengan BPBD, Dinas Sosial, dan Pihak Kecamatan. Wabup juga mengatakan, dari 17 Kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman semuanya terletak di kawasan perbukitan dan di aliri sungai yang terkadang kondisi hulunya tidak menentu.
“Untuk itu kita menghimbau bagaimana masyarakat yang tinggal di daerah hulu agar ramah lingkungan. Tidak menebang kayu secara serampangan, melakukan penambangan Sirtukil tanpa izin dan juga ikut serta menjaga kelestarian alam dan lingkungan,” pungkasnya.
Terkait bencana yang terjadi Pemerintah Kabupten Padang Pariaman membuka posko dan dapur umum di IKK Parit Malintang.
Usai menjenguk korban Longsor Wabup langsung menuju Korong Salibutan Nagari Lubuk Alung, meninjau kondisi jalan yang rusak sejauh 200 meter akibat gerusan air sungai yang meluap pada Selasa kemarin.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah telah berkoordinasi dengan Dinas PU akan membuatkan batu ronjong sejauh 220 meter sebelum di lakukan kembali perbaikan dan pengaspalan jalan.
“Dalam waktu dekat Insya Allah dana cadangan darurat bencana akan coba di realisasikan di bulan April, namun masyarakat diminta juga harus bersabar karena proses penggunaan anggaran dana pemerinatah tentunya harus melalui prosedur juga, karena itu masyarakat juga harus paham dan mengerti, jadi jangan sampai timbul penafsiran dan pendapat yang tidak enak kepada Pemerintah,” kata Wabup di Korong Salibutan.
Untuk sementara masyarakat telah berinisiatif bersama-sama membuat jalan darurat dengan mengambil sedikit areal persawahan lebih kurang 2 meter di jadikan sebagai jalan alternatif transportaisi jalan kaki dan roda dua. “Untuk itu kita minta bersama pemerintahan Wali Nagari agar menjaga dulu kondisi jalan tersebut, jangan sampai di gerus air dan rusak. Maka dengan demikian kita juga telah menyurati Camat dan meminta Wali Korong supaya jangan ada lagi masyarakat yang mengambil batu dan pasir disekitar pinggiran sungai ini,” tegas Wabup mengakhiri. (HLN/MN)
