Zikir Akbar Majelis Zikir Manaqib Mendapat Protes

Foto DTC

Jakarta,Newshanter, com. Calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara zikir akbar di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta Timur Minggu (18/12/2016). Acara sekaligus untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Djarot tiba terlebih dahulu di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Ia mengenakan setelan kemeja bermotif batik warna cokelat dan celana hitam serta peci. Begitu sampai, Djarot langsung naik ke atas panggung dan melantunkan zikir.

Zikir dipimpin oleh KH Nasrullah. Acara zikir bersama ini rencananya akan dihadiri oleh pasangan Djarot, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) serta KH Junaedi Albaghdadi. Namun keduanya batal hadir. Sebelum menuju acara zikir bersama di Rawamangun, Djarot menghadiri Apel Siaga 2.000 Relawan POSPERA di Lapangan Palem Pasar bersih Rt 04/04 persis Cengkareng Palem, Jakarta Barat. Dalam sambutan, ia menyampaikan permohonan maaf tidak datang bersama Ahok.

“Maaf Pak Ahok tidak bisa datang hari ini. Beliau sedang sakit flu,” katanya.

Sementra  itu acara Zikir Akbar yang dipimpin oleh Majelis Zikir Manaqib , berbuntut protes, pasalnya undangan dan jamaah yang hadir hanya dalam hitungan puluhan orang saja dari target peserta ratusan hinga ribuan jamaah.

Buntutnya, Pemimpin Majelis Zikir Manaqib, KH Junaedi Albaghdadi, marah dan protes pada panitia penyelenggara kegiatan pengajian akbar tersebut karena dalam undangan dan iklan acara yang disebar panitia memuat gambar dan nama Basuki Tjahya Purnama (Ahok) – Djarot Calon Gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut 2 hingga membuat jamaahnya protes dan tidak mau hadir.

“Itu yang membuat Abah komplain (ke panitia), karena tanpa pemberitahuan sebelumnya, yang saya khawatirkan, ini kampanyenya salah satu kandidat diiringi zikir sama abah. Nah, itu yang salah,” ujar KH. Junaedi Albaghdadi yang biasa dipanggil Abah.

Dirinya kesal kepada Ketua panitia penyelenggara, Mochtar Mohammad yang merupakan mantan Walikota Bekasi, karena semestinya acara zikir yang murni tidak disusupi dengan agenda lain dengan menyelipkan salah satu pasangan Cagub karena sama dengan mempolitisir.

“Kan sama saja mempolitisir itu, mendompleng itu,” ujarnya kesal.

Politisasi zikir akbar yang dimaksud abah mungkin ada benarnya karena sejumlah sepanduk Acara Zikir Akbar yang memuat foto pasangan Ahok-Djarot yang menampilkan nomor urut Paslon nampak terpasang dibeberapa tempat di Jakarta.

Pimpinan Pondok Pesantren Barokatul Qodri ini memastikan kalo zikir akbar itu bukan atas inisiatifnya, ia mengaku hanya mendapat tawaran dari panitia utk memimpin jalannya pengajian sehingga jika dibelakang hari ada masalah hukum karena dugaan pelanggaran kampanye maka dirinya akan lepas tangan.(HAN)

zikir1zikir2

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *