Warganya Bentrok dengan Polisi, Bupati dan Wabup Meranti Kemana?

Meranti.Newshantetr.com. Bentrokkan berdarah ribuan warga dengan ratusan polisi itu terjadi, Bupati Kepulauan Meranti Irwan maupun Wakil Bupati Kepulauan Meranti Said Hasyim tidak nampak. Kemana dua pemimpin daerah itu pergi?

Suasana Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti benar-benar mencekam. Bentrok kembali tak terelakkan saat polisi menghadang ribuan warga yang marah dan mendekati asrama polisi, Kamis (25/8/16).Warga tampaknya ingin mengulang tragedi tahun 2001. Dimana bentrok warga dengan polisi dan mengakibatkan asrama polisi terbakar. Dan kini ribuan massa semakin beringas dan sempat masuk dan membakar sebagian asrama.

Pihak Kepolisian sendiri hingga kini tampak berjaga-jaga. Menghadang ribuan warga yang memaksa mendekati asrama polisi. Sebagai antisipasi suasana yang tidak terelakkan, kini asrama sudah tampak kosong.Disisi lain upaya pembubaran massa yang mendatangi Mapolres Meranti dengan tembakan gas air mata. Namun ribuan warga yang marah kembali menyerang dari berbagai arah ke arah Mapolres Kepulauan Meranti.

Bentrok saling serang hingga kini terus terjadi. Pihak kepolisian lakukan penjagaan dibeberapa jalan dan mengejarkan massa dan dipukuli, tak sedikit juga motor warga dipinggiran jalan diterjunkan pihak kepolisian ke dalam parit.

Tampak warga juga membakar ban. Hingga berita ini dilaporkan, kondisi Selatpanjang masih mencekam dan masih terjadi aksi saling serang. Kondisi ini tampak di Jalan Kartini-Pembangunan, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sekda Meranti Minta Semua Pihak Tahan Diri

Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Meranti, Drs H Iqaruddin MSi dan sejumlah pemuka masyarakat mendatangi Mapolres Kepulauan Meranti. Sekda meminta semua pihak dapat menahan diri atas buntut peristiwa penikaman polisi dan kematian tersangka.

“Kami mengharapkan semua pihak dapat menahan diri. Apa yang telah terjadi hari ini harus dapat diselesaikan dengan benar. Sesuai harapan masyarakat, masalah hukum dapat diselesaikan sesuai aturan berlaku,” ucap Sekda, saat pertemuan di Mapolres, Kamis (25/8/2016) petang.

Kemudian Ketua LAMR Kepulauan Meranti, H Ridwan Hasan yang mewakili masukan dari para pemuka masyarakat, meminta pihak Kepolisian dapat mengusut tuntas masalah yang menjadi pemicu kemarahan masyarakat, sehingga mengakibatkan unjukrasa yang rusuh.

Dalam kesempatan itu pula, disuarakan permintaan para pemuka masyarakat agar Kapolres dapat menghadirkan empat orang oknum Polisi yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap Apri Adi Pratama, tersangka penikam Polisi pada Kamis dini hari.

Sementara itu Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Asep Iskandar SIK MM, menanggapi permintaan para pemuka masyarakat meminta pengertian dan perhatian dari para tokoh masyarakat yang hadir, serta bisa bersabar dan menahan diri.

“Berikan kami kesempatan untuk melakukan investigasi sesuai dengan SOP yang akan melibatkan pihak Propam. Kita akan usahakan secepatnya dapat menjelaskan hal ini. Namun saya tidak bisa memberikan tenggat waktu apakah satu atau dua hari,” ucap Kapolres.

Kapolres mengatakan, tim investigasi Propam akan bekerja secara independen dalam mengusut rangkaian peristiwa berdarah itu. “Tim investigasi akan datang dari Polda Riau dan Mabes Polri,” ungkapnya.

Sebelum mendatangi Mapolres, para pemuka masyarakat, tokoh-tokoh pemuda dan Paguyuban terlebih dahulu berkumpul dan menggelar pertemuan untuk membicarakan upaya penyelesaian rentetan peristiwa itu, dengan Pengurus LAMR Kabupaten Kepulauan Meranti.(RH)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *