Sungai penuh study pasar sehat ke Payakumbuh

 PAYAKUMBUH.Newshanter.com

Pemerintah Kota  Sungai Penuh, Jambi,  belajar tentang pengeloaan pasar sehat ke Payakumbuh, Selasa (6/10).  Rombongan tamu berjumlah 25 orang, dipimpin Kabid Sosbud Bappeda,Sansri Harsa, S.Sos.M.Siitu, diterima Walikota Payakumbuh diwakili Kabag Perekonomian Julpiter bersama Sekretaris Bappeda Ismet Ibrahim,Sekretaris Diskoperindag Yunida Fatwa serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

 

“Kami tak ingin disebut menjual kecap, tapi lihatlah kondisi yang nyata dilapangan.Pasar Payakumbuh sudah beberapa kali merebut IMP (Inovasi Management) Award dari Kemendagri,” sebut Julpiter dan Kabid Pasar Agusrubiono. Seluruh sampah basah yang ada di pasar Ibuah diolah menjadi pupuk organik. Sementara itu, di pasar ini, hanya berselang waktu tiga  jam, dari pukul 05.00  sampai pukul 08.00 WIB, sudah terjadi transaksi sebesar Rp2 Miliyar, tambah Julpiter.

 

Pengelolaan  pasar sehat di kota Sungai Penuh, seperti dilaporkan ketua rombongan Sansri, dalam pertemuan di ruang rapat walikota, di Balaikota di Bukik Sibaluik,   masih belum dikelola secara profesional seperti di Payakumbuh. Dalam berbagai kegiatan lomba yang diadakan Departemen Dalam Negeri, menyangkut pasar tradisional dan pasar modern, Sungai Penuh belum punya prestasi.

 

“Kami pilih Payakumbuh, selain dekat dan dapat dilakukan lewat jalan darat, tapi juga punya catatan prestasi yang sangat baik dibanding pasar tradisional lainnya diberbagai provinsi di Tanah Air. Sungai Penuh ingin menimba ilmu, bagaimana menata dan mengelola pasar, agar diklasifikasi oleh pemerintah pusat sebagai pasar sehat.

 

Ketika turun ke lapangan, meninjau Pasar Tradisional Pasar Ibuah, rombongan tamu  yang terdiri dari pejabat dari Dinas Kesehatan, Dinas Koperindag, Bappeda, Bagian Perekonomian Setdako dan tim kota sehat setempat,  terkagum-kagum dengan pasar tradisional Ibuah yang tertata rapi. Selain jalur jalan yang baik, tempat berjualan yang layak, pasar Ibuah terhindar dari bau yang menyengat. “Kami betah di pasar ini. Dan tak sia-sia kami belajar ke Payakumbuh untuk diterapkan di Sungai Penuh,” aku ketua rombongan Sansri.(zal)

Pos terkait