Setelah Menikahi nenek 71 tahun, Kini si penganten pria 16 tahun menjadi posesif

BATURAJA. Newshanter,com, – Pasangan suami istri beda usia Selamat Riyadi (16) dan isterinya Rohaya (71), setelah mereka menikah Minggu (2/7/2017) lalu , kini Selamat Riyadi (16) menjadi posesif (takut Kehilangan-red) kepada isterinya Rohaya.Bahkan saat hendak keluar rumah, Selamat mengunci Rohayah di dalam rumah.

“Dio ini cemburu nian, aku dikuncinyo dari luar dia takut aku melirik–lirik laki-laki lain,” kata Rohaya yang ditemui dirumahnya di Desa Karangendah Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan.

Saat itu Selamat sedang berbelanja kebutuhan di warung sebelah rumahnya, lantaran cemburu Selamat mengunci pintu dari luar rumah.

Namun nenek tiga cucu ini keluar dari pintu dapur dan duduk menunggu suaminya di luar rumah.Tak lama kemudian, Salamat pulang dari warung dan langsung menarik Rohaya masuk ke dalam rumah.

Meskipun dipaksa masuk ke dalam rumah dan langsung dirangkul oleh Selamat, wanita yang sudah tiga kali menikah ini pasrah saja dan langsung duduk disamping sang suami yang usianya terpaut 55 tahun ini.

Rohaya yang lebih banyak bercerita mengaku menyayangi Selamat dan rela berbagi suka dan duka bersama suami ketiganya ini.

Meskipun pernikahan Rohaya dan Selamat terkesan kurang mendapat dukungan dari pihak keluarga Rohaya, tapi wanita lanjut usia ini tetap yakin kalau Selamat adalah jodoh yang dikirimkan Allah untuknya.

“Duo suami sebelumnya sudah meninggal semua, ini suami yang ketiga,“ ujar wanita yang rambutnya masih tetap hitam tanpa uban ini.Selamat Riyadi Hanya Tinggal Berdua di Rumah Rohaya.

Ternyata Begini Kehidupan Si Nenek Pasangan menikah beda usia ini ditemui wartawan sriwijaya post leny juwita, Senin (3/7/2017). “Alhamdulillah, kami sudah resmi menikah” terang Selamat yang langsung diiyakan oleh Rohaya.Baik Selamat maupun Rohaya mengaku pernikahan mereka sempat ditentang pihak keluarga masing-masing.

Kini Selamat mengaku sangat bahagia karena wanita yang dulu dipanggil bibik ini sudah menjadi isteri sahnya.Selamat mengaku sangat mencintai Rohaya begitu juga sebaliknya.

Proses pernikahan keduanya dilakukan di rumah Ketua RT 01 Desa Karangendah Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.Pernikahan pasangan menikah kontraversial ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.

“Ratusan warga hadir, termasuk dari desa tetangga, “ kata Kata Amzal (Kadus) seraya menambahkan itu dilaksanakan malam hari.Jika diselenggarakan siang hari warga yang datang dipastikan akan lebih ramai lagi.Kekompakan warga Desa Karangendah memang sangat terasa.

Sebagian besar warga bersimpati kepada pasangan yang baru meresmikan pernikahan. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang datang ke rumah Rohaya.

“Maaf semalem dak sempat hadir, ado famili menikah juga,” kata salah seorang ibu rumah tangga sambil menyalami dan mengucap selamat kepada pasangan Rohaya dan Selamat.

Saat SRIPO berada ke kediaman pasangan yang baru menikah ini, puluhan warga sekitar ikut datang menemani Rohaya dan Selamat.Para tetangga semuanya terlihat ikut senang dengan pernikahan Rohaya dan Selamat.

Bahkan aparat desa mengajak semau warga agar memberi semangat khususnya kepada Selamat yang tampak selalu mesra kepada isterinya.

Namun, ditengah banyaknya simpati dan dukungan dari warga masyarakat Karangendah, tidak terlihat sanak famili atau keluarga terdekat baik dari Rohaya maupun Selamat. Pasangan pengantin baru ini tinggal di rumah berukruan sekiatr 4 X 5 M. di rumah tersebut yang tinggal meraka berdua.

Sementarata Kehidupan pasangan ini memprihatinkan. Untuk makan sehari-hari saja didapat dari menjadi buruh membersihkan kebun orang atau kerja serabutan lainnya asalkan halal.

Dua pengantin baru ini juga didampingi Ketua RT setempat, Siswoyo yang juga membenarkan kedua pasangan ini memang tidak memiliki harta atau kekayaan lainnya.

“Ibu Rohaya tidak ada harta , kecuali rumah ini,” kata RT.

Penjelasan perangkat desa ini sekaligus menegaskan bahwa pernikahan remaja belasan tahun dengan janda lanjut usia ini murni karena cinta kasih. Bahkan untuk biaya ijab kabul saja kedua pasangan ini tidak memiliki dana.Sehingga biaya pernikahan ditanggung secara bersama-sama oleh aparat desa dan warga setempat yang bersimpati dengan Rohaya dan Selamat.

Penikahan berlangsung sederhana

Pernikahan paling kontraversial yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan Minggu (02/07/2017) malam. Dipandu oleh P3N (Petugas Pembantu Pencatat Nikah) desa Setempat Ibnu Hajar. Wali dari mempelai perempuan atas nama Raup (75) memberi wali berwakil kepadaP3N Ibnu Hajar dengan saksi pernikahan masing-masing atas nama Komaruddin dan Charles.

Sebagai bukti kesucian cintanya Selamat yang sudah yatim piatu ini memberi mahar Rp 200 kepada Rohaya binti Kiagus Muhammad Jakfar (71).

Prosesi pernikahan berlangsung khusuk dan sederhana dihadiri Kepala Desa Karangendah Cikani dan masyarakat desa setempat hadir juga perwakilan dari Polsek Lengkiti.

Meskpun dilaksanakan dimalam hari dan prosesi sangat sederhana namun pernikahan berjalan dengan nuansa kebahagiaan, mempelai wanita yang sudah berusia lanjut dan memiliki beberapa cucu ini tampak malu-malu.

Setelah prosesi ijab kabul setelah, mempelai wanita terlihat malu duduk merapat dengan pengantin pria, “ Ndekat lagi mak, senyum jangan tutup mulutnya,” kata sanak famili yang akan mengabadikan moment bahagia pernikahan beda usia ini.

Penganten wanita ini meski usianya 71 tahun rambutnya masig hitam tidak terlihat ada uban. Selamaty Riyadi adalah suaminya yang ketigam dua suaminya yang sebelumnya telah meninggal dunia.
Cinta bagaikan paku melekat di papan

Sementara pengakuan Selamat kepada wartawan mengatakan “Walau ditawari seribu 1000 cantik ataupun 1000 janda, saya tetap memilih bunda Rohaya karena hatinya baik” kata Selamat, seraya menambahkan jika gadis-gadis lain walaupun cantik belum tentu sebaik hati Rohaya.

Mendengar pengakuan Selamat, Rohaya tersipu malu namun merasa senang. Rohaya mengaku bahagia suaminya memiliki keteguhan hati dan berjanji tidak akan tergoda dengan wanita lain.

Dikatakan Selamat, cintanya kepada Rohaya bagaikan paku melekat dipapan, sudah menjadi satu dan tidak bisa dipisahkan.Ibarat paku yang sudah melekat di papan jangan sampai dicabut, karena kalau dicabut paksa maka akan meninggalkan lobang yang menganga.

Sebagai suami, Selamat juga berjanji akan mencari nafkah untuk menghidupi isterinya dan membahagiakan belahan hatinya.(sp/01)

pasangan pengaten sat menikah/ foto sripoku

pasangan pengaten sat menikah/ foto sripoku

foto bersama kelurhga/ foto sripoku

foto bersama kelurhga/ foto sripoku

pasangan penganten berfoto berama wartawan sriwijya post leny juwita/ foto sripoku

pasangan penganten berfoto berama wartawan sriwijya post leny juwita/ foto sripoku

Rumah tempat tinggl kedua penganten/ foto sripoku

Rumah tempat tinggl kedua penganten/ foto sripoku

About ZP NHO

Selalu Siap dalam bentuk apapun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

loading...




Komentar Terbaru

    x

    Berita Lain

    Selama Libur lebaran, Stasiun Lambuang Menjadi Incaran Wisata Kuliner bagi pengunjung

    Bukittinggi, News Hanter.Com- Selama libur lebaran Idul Fitri 1445 H, Stasiun lambuang yang berada ...