Sesosok Buya Mahyeldi di Mata Teman

Sesosok Buya Mahyeldi Di Mata Teman


Ditulis Oleh : Udayana M


Saya belum lama mengenal sosok Buya Mahyeldi. Meskipun Mahyeldi kuliah di Fakultas Pertanian dan saya di Fakultas Teknik Universitas Andalas yang kampusnya berdekatan, tetapi saya belum mengenal sosok Mahyeldi ketika kuliah.

Perkenalan pertama dengan Buya Mahyeldi adalah ketika pengukuhan pengurus baru Koperasi Saudagar Minang Raya. Mahyeldi datang secara khusus ke acara tersebut untuk mengajak SMR berinvestasi di Padang khususnya di bidang peternakan unggas.

Kesan pertama, Mahyeldi memberi sambutan begitu teknis dan menguasai apa yang disampaikan karena seluruhnya tanpa teks.

Malam itu saya yang kebetulan mendapat amanah menjadi Ketua Bidang Keuangan dan Investasi diberitahu bahwa ada agenda untuk sahur bareng dengan Buya Mahyeldi di hotel Balairung karena kebetulan menginap di hotel yang sama.

Seperti kebiasaan-kebiasaan saya biasanya, sebelum ketemu dengan seseorang yang baru saya akan mencari tahu detail tentang orang tersebut kepada beberapa sumber agar ketika berkomunikasi bisa cepat menyesuaikan.

Pada acara makan sayur bareng tersebut tidak sulit untuk cepat akrab karena beliau adalah sosok yang bersahaja dan komunikatif.

Buya Mahyeldi sangat menguasai apa yang disampaikan, sistematis, menghargai lawan bicara, tidak begitu peduli dengan protokoler dan cepat akrab dengan orang baru.

Kita berdiskusi tentang ajakan beliau untuk membangun Rumah Potong Ayam Modern di Padang. Data-data yang beliau sampaikan benar-benar sangat detail, sistematis dan disampaikan dengan cara yang sangat bersahabat padahal kita waktu itu baru sama2 bicara.

Saya benar-benar terkesan. Setelah itu baru saya tahu bahwa Buya Mahyeldi di bulan Ramadhan sangat membaur dengan masyarakat. Mahyeldi sahur bareng dengan masyarakat di Padang tanpa aturan protokoler yang ketat, beliau juga menghabiskan 10 hari terakhir Ramadhan dengan beri’tikaf di Masjid. Benar-benat sosok pemimpin yang merakyat dan tidak pernah membuat garis pemisah dengan rakyat.

Di lain waktu saya kemudian mengetahui bahwa beliau sering menjadi khatib Jum’at dan memberi tausyiah subuh di berbagai mesjid. Mungkin karena itu orang-orang memanggilnya Buya.

Ketika setahun kemudian setelah pertemuan pertama tersebut beliau maju untuk ikut sebagai Calon Gubernur Sumatera Barat saya betul-betul tidak mempunyai sedikitpun keraguan untuk mendukungnya.

Pemimpin dengan visi yang kuat, sangat dekat dengan rakyat dan punya pemahaman agama yang dalam merupakan sosok pemimpin yang saya sukai.

Sebagai catatan terakhir saya sering tersenyum geli melihat kompetitor dari kubu tertentu berusaha meyakinkan masyarakat dengan sebuah video dan berusaha melabeli Mahyeldi dengan sebutan Panduto saya justru melihat mereka-mereka itu sebagai sosok Abu Jahal yang riwayatnya sering saya baca😊
Siapa yang akan percaya dengan statemen Buya Panduto tersebut?

Buya Mahyeldi adalah pribadi yang sangat terbuka dan masyarakat gampang mengenalnya dalam kehidupan sehari-hari. Beliau bukanlah pemimpin yang gila hormat lalu membuat garis dengan rakyat.

Doa saya pagi ini Semoga Buya Mahyeldi dapat diberi Amanah oleh Allah untuk memimpin Sumatera Barat untuk kemajuan ranah tercinta.

About Robbie NHO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

loading...




Komentar Terbaru

Pos-pos Terbaru

x

Berita Lain

Kapolsek Bunut Pimpin Patroli KRYD di Sejumlah Lokasi

PELALAWAN, NEWSHANTER.COM – Pelaksanaan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) kembali di gelar Polsek Bunut ...