Agam, News Hanter.com- Dari total 2000 orang santri 1900 santri sudah mengikuti vaksinasi dosis 1 dan 2. Begitu juga dengan Guru dan Pegawai Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, sudah ikut vaksin dosis 1 dan 2, hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Kepegawaian Umum dan Administrasi, Taufik Hidayat, yang juga merangkap sebagai Kasatgas Covid-19 di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek dalam acara Vaksinasi Massal yang digelar Badan Intelijen Negara Daerah Sumatera Barat (BINDA Sumbar) di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, Kabupaten Agam, Rabu( 15/12/21)
Menurut Taufik, kegiatan vaksinasi massal sudah berlangsung ke 6 kali dan mungkin ini yang terakhir kita adakan, yang mana pada saat ini Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek bekerja sama dengan BINDA Sumbar dengan target 400 – 500 orang, baik vaksinasi untuk pelajar guru maupun masyarakat umum
“sebanyak 1900 orang santri sudah divaksin Covid-19 dosis 1 dan 2 dari jumlah santri 2000 orang, dan sebanyak 295 Guru dan Pegawai Ponpes ini telah di Vaksin, baik yang pertama maupun yang kedua.dan yang belum di Vaksin dikarenakan ada yang menderita penyakit penyerta (Komorbid) dan ada yang sedang cuti,” Ungkap Taufik.
Lanjut Taufik, dengan hampir 100% santri, guru dan pegawai Ponpes Sumatera Thawalib telah vaksin Covid-19 dosis 1 dan 2, maka kita berharap sistem belajar mengajar disini dapat berjalan dengan lancar.
Dengan demikian telah mencapai target herd immunity (kekebalan imunitas kelompok masyarakat) yang dicanangkan pemerintah di pesantren.
“Sejak Bulan Juli – November 2020 kita melaksanakan sistem belajar mengajar online, baru bulan Desember hinga Desember 2021 kita menggunakan sistem offline, tapi terbatas seperti arahan pemerintah,” pungkasnya.
Tambah Taufik, walau bagaimanapun juga kita tetap menerapkan protokol kesehatan ketat di lingkungan pesantren, seperti menerapkan 3M dan Tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Tes PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk virus Corona (SARS-CoV-2)
“Bahkan sudah sejak tahun lalu seluruh santri belum bisa bertemu dengan orangtuanya,” tegas Taufik mengakhiri( M )