Riza Falepi : Bagaimana Mungkin Saya Melanggar ‘Siap Menang Siap Kalah’

  • Whatsapp

Payakumbuh.Newshanter.com-Setelah hasil Real count Pilkada Payakumbuh di keluarkan oleh KPU, dan menempatkan pasangan nomor urut 2 Riza Falepi- Erwin Yunaz keluar sebagai pemenang, berbagai tuduhan pun mulai terlontar terhadap pasangan pilihan mayoritas masyarakat tersebut.

Adanya tuduhan kecurangan secara sistematis, terstruktur dan masif yang dilakukan oleh paslon FWIN selama kampanye berlangsung yang dilontarkan oleh pihak yang belum menerima hasil pilkada Payakumbuh secara legowo, membuat beberapa tim relawan nomor urut 2 angkat bicara.

Hasan, salah satu anggota pemenangan FWIN membantah bahwa pihaknya telah melakukan kecurangan yang sistematif, terstruktur dan masif seperti isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak pihak yang tak siap menerima kekalahan.

Dikatakan Hasan, tidak pernah FWIN melakukan main mata dengan pihak KPU, Panwaslu, ataupun KPPS, seperti isu yang dihembuskan untuk mencari kambing hitam. Terkait soal pembagian zakat beras yang dihembuskan oleh lawan lawan politik Riza, hal tersebut sudah di klarifikasi oleh Panwas dan ditegaskan bahwa tidak ada unsur permainan berupa mony politik atau apapun bentuknya.

Sebaliknya, Hasan mengatakan dari pihak sebelah justru banyak ditemukan dugaan pelanggaran yang dilakukan berkali kali bahkan melibatkan oknum penyelenggara Pilkada tingkat Kelurahan.

Salah satu contoh menurutnya adanya, pembagian biskuit yang berlabel Dinas kesehatan di beberapa Kelurahan dengan mengatas namakan dari paslon tertentu selama musim kampanye.

Adanya dugaan mony politik yang dilakukan di dalam sebuah mesjid di salah satu kelurahan yang berkedok santunan anak yatim, bahkan dalam kegiatan tersebut pihak Panwas sempat melakukan pembubaran paksa, tandas Hasan.

Terakhir menurut Hasan, sewaktu hari pencoblosan ditemukan beberapa lembar kartu nama dari paslon tertentu di dalam bilik suara di salah satu kelurahan tertentu.

Semua bentuk kecurangan tersebut, menurut salah satu tim sukses FWIN itu, data serta bahan bahan temuan dugaan pelanggaran itu sudah dikumpulkan lengkap dengan data serta rekamannya.

” Sewaktu waktu jika data data tersebut diperlukan, kami siap untuk mengeluarkan,” pungkas Hasan.

Sementara itu, Riza Falepi saat dihubungi via ponsel menanggapi isu miring yang dialamatkan kepada diri serta timnya, dengan santai membantahnya.

Disampaikannya, bagaimana mungkin saya melanggar kesepakatan pilkada badunsanak seperti yang di ikrarkan oleh seluruh pasangan Paslon dengan motto siap menang siap kalah di bawah kanopi pasar beberapa waktu yang silam.

” Jangankan bermain mata, menyapa dan menghubungi pihak penyelenggara Pilkada saja saya tidak pernah,” ucapnya.

Riza juga mengatakan, saat keluarga Ketua KPU meninggal dunia sengaja dirinya tidak menghadiri demi menghindari tuduhan publik adanya kongkalingkong antara dirinya dengan pihak KPU.

Bahkan anggaran Pilkada Payakumbuh dinilai kurang oleh pihak penyelenggara, dan mengusulkan untuk ditambah penganggarannya, saya abaikan sehingga sempat ada komplain, tambah Walikota itu lagi.

Jadi tuduhan adanya permainan, antara dirinya dengan penyelenggara Pilkada yang terstruktur, sistematis, dan masif dinilai tidak beralasan dan dianggap hanya sekedar mencari kambing hitam saja, beber Riza Falepi.

” Selama kampanye diri serta tim relawan selalu dibully dan mendapatkan black campign. Namun saya berpesan kepada tim agar membalas bully an tersebut dengan kerja nyata di tengah masyarakat,” ujar Riza.

Sehari menjelang hari pencoblosan Riza juga berpesan kepada seluruh timnya agar bisa legowo menerima apapun hasil pilkada, karena itu adalah pilihan dan kehendak rakyat. (S1/01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *