PEKALONGAN, Newshanter.com – Perkembangan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Wiwik Sugiarti (35), warga Dukuh Sutosari RT. 02 RW. 04, Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sangat membanggakan di hari ke-14 pelaksanaan TMMD Reguler 107 Kodim 0710 Pekalongan. Minggu (29/3/2020).
Plesterisasi dan pengacian dinding terus dilakukan, termasuk pemasangan kusen lama karena dinilai kayunya masih sangat bagus dan untuk menambah pencahayaan ruangan.
Tampak kesibukan Serda Rafi Alfatah, anggota Satgas TMMD dari kesatuan Yonif 407 Padma Kusuma, yang diplot di rumah yang berukuran 5 x 7 meter itu, bersama para tukang kayu dan batu dari masyarakat.
Sehari sebelumnya (28/3), pekerjaan adalah mengaci sponengan/tali air atau batas antara kusen dan plesteran, baik kusen jendela, pintu, maupun ventilasi.
Dikemukakan Serda Rafi Alfatah, dirinya bersama sejumlah tukang dari masyarakat terus bekerja walaupun hari Minggu sehingga rumah segera jadi nyaman untuk ditinggali.
“Pekerjaan selanjutnya adalah mengupas plester dinding yang lama dan dilanjutkan dengan plesterisasi dan pengacian. Kita optimis dalam beberapa hari kedepan rumah ini tinggal di cat,” ujarnya.
Terpisah disampaikan Kades Pantirejo, Hamka Nurul Huda, bahwa rumah Wiwik merupakan salah satu dari 10 warga Pantirejo yang mendapatkan program rehab rumah Bantuan Pemprov Jateng yang disalurkan melalui Dinas Perwaskim Kabupaten Pekalongan, senilai Rp. 15 juta, dan dikerjakan melalui TMMD Reguler Pekalongan.
Bantuan serupa juga berlaku untuk 9 warga lainnya yang tersebar di 3 pedukuhan di Pantirejo.
“Dengan selesainya 10 unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) ini, dipastikan semua warga Pantirejo rumahnya layak huni. Bukan bagus Pak, tapi layak huni dan sehat,” tegas Hamka. (Aan)
