MUARAENIM.Newshanter.com,- – Ratusan warga Desa Lingga yang tergabung dalam Forum Pemuda Lingga Satu (FPLS) Kecamatan Lawang Kidul, menggelar demo di PTBA, di Kantor Pusat PTBA Tanjungenim, Muaraenim, Senin (20/4/2015) dan nyaris betrok , a meblokir pintu gerbang. Demikian dikutip melalui Sripoku.com.
Dari pengamatan di lapangan, ratusan masyarakat Desa Lingga yakni dari yang dipimpin oleh Ketua forum Pemuda Lingga Satu Meydian Andesa, Ketua Forum Pemberdaya Masyarajat Lingga Nopiansyah, Ketua Forum Lingga Jaya Evran Heriyadi, Ketua Karang Taruna Desa Lingga Sugeng yang tergabung dalam FLPS, melakukan long march dan menggelar orasi sekitar jam di halaman PTBA.
Adapun tuntutan warga Lingga adalah menuntut adanya prioritas dalam penerimaan tenaga kerja di PT PT Satria Bahana Sarana (SBS) yang merupakan anak perusahaan PTBA, mengutamakan warga ring I PTBA.
Dari pengamatan di lapangan, setelah melakukan pertemuan dari PTBA diwakili oleh GM UPTE PTBA Wibisono, Dirut PT SBS Nardono dan Dirkeu Margo Drajat, sekitar satu jam, ternyata cukup alot.sehingga warga Desa Lingga memilih walk out dari ruang pertemuan di Kamar Bola PTBA, di Kantor Pusat PTBA Tanjungenim, Muaraenim.
Karena permintaan, 30 persen mengutamakan masyarakat Lingga dalam penerimaan PT SBS tidak dipenuhi, pertemuan tersebut nyaris ricuh dan bentrok dengan perwakilan masyarakat Lingga. Setelah warga keluarga warga mengancam akan menyetop operasi pertambangan di tambang Bangko Barat.
Kemudian untuk menghentikan operasional dan produksi PTBA di lokasi tambang Banko Barat, ratusan warga, melakukan pemblokiran gerbang keluar masuk ke lokasi banko Barat PTBA, di Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Muaraenim.
Pemblokiran dilakukan warga dengan cara membentangkan tali rapia yang disangkuti kertas yang berisikan tulisan kecaman terhadap penerimaan karyawan di PT SBS anak perusahaan PTBA.
selain itu juga, warga meletakkan kayu dan ban dengan tujuan kendaraan tidak bisa melintas.
Dan semua kendaraan yang akan masuk ataupun keluar dilarang melintas oleh warga. “Kami akan lakukan pemblokiran sampai aspirasi kami dipenuhi, jika tidak akan kami tutup selamanya,” ujar warga Lingga beramai-ramai.(SP/NHO)






