Rang Chaniago se Indonesia Gelar Pertemuan di Gor H Agus Salim Padang

ILustrasi

PADANG,Newshanter.Com-Dalam rangka menjalin Silahtuhrahmi masyarakat Minangkabau Basuku Chaniago, bakal mengelar pertemuan. Ajang silahturahmi sekaligus pelantikan dan pengukuhan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Besar Rang Suku Chaniago (IKBRSC) se-Indonesia,diperkirakan di hadiri ribuan warga Suku Chaniago di GOR H Agus Salim Padang. Kamis (05/05/2016).
Pertemuan ini tidak hanya di hadiri oleh Suku Chaniago se-Indonesia, tapi juga akan dihadiri oleh Rang Chaniago yang ada di Belanda, Malaysia, Singapura dan dari berbagai belahan dunia. Pelantikan pengurus IKBRSC didaulat oleh yang dipertuan Raja Alam Minangkabau Pagaruyuang SM Taufik Thaib, SH, selain itu juga akan dihadiri oleh Andrinof Chaniago, DR Ir Irma Alamsyah D Putra MSc, H Ahmad AS, Syafrial Kani, SH, Irwan Basyir SH MM, Drs Chairul Umaya SE MM, Teten Djamasri SH, Bobby Syafri Chan SH, dan datuak-datuak Chaniago serta seluruh unsur yang terlibat lainnya.

Ketua Umum Edi Riondo, Selasa (03/05/2016) mengatakan, kebanyakan yang ada selama ini baru perkumpulan sejumlah perantau. Dari beberapa kali pertemuan dan silaturrahmi antara Rang Chaniago, timbulah ide untuk membuat silahturrahmi lebih luas lagi tentunya dengan tujuan untuk saling mengenal dan lebih mendekatkan.(hln/NHO)

Bacaan Lainnya

Sekilas Tentang Bodi Caniago
Dikembangkan dan dipimpin oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang

Berdaulat pada rakyat, diungkapkan:
putuih rundiangan dek sakato
rancak rundiangan disapakati
kato surang dibulek-i
kato basamo kato mufakat
saukua mako manjadi, sasuai mako takanak
tuah dek sakato, mulonyo rundiang dimufakati
di lahia lah samo nyato, di batin buliah diliek-i
Berpusat pada pimpinan, diungkapkan:

nan babarih nan bapaek
nan baukua nan bacoreng
titiak dari ateh, turun dari tanggo
tabujua lalu, tabalintang patah
Semboyannya mambasuik dari bumi
Semboyannya titiak dari ateh

Bersifat demokratis

Pengambilan keputusan mengutamakan kata mufakat. Keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama, bukan hanya berasal dari pimpinan saja, akan tetapi masyarakatnya ikut dilibatkan. Pengambilan keputusan berpedoman pada kebijaksanaan dari atas. Segala bentuk keputusan datangnya dari atas. Masyarakat tinggal menerima apa yang telah ditetapkan.

Penggantian gelar pusaka secara hiduik bakarelaan, artinya penghulu bisa diganti jika sudah tidak mampu lagi melaksanakan tugasnya. Penggantian gelar pusaka secara mati batungkek budi, artinya penghulu baru bisa diganti jika sudah meninggal

Pewarisan gelar disebut gadang bagilia, artinya gelar penghulu boleh digilirkan pada kaum mereka walau bukan saparuik, asalkan melalui musyawarah adat

Pewarisan gelar disebut patah tumbuah hilang baganti, artinya gelar penghulu harus tetap di pihak mereka yang saparuik (sekeluarga).

Rumah gadang lantainya rata saja dari ujung sampai pangkal
Menurut tambo, daerah kebesarannya:

* Tanjuang Nan Ampek

1. Tanjuang Alam

2. Tanjuang Sungayang

3. Tanjuang Barulak

4. Tanjuang Bingkuang

* Lubuak Nan Tigo

1. Lubuak Sikarah

2. Lubuak Simauang

3. Lubuak Sipunai

Susunan kebesaran ini dinamakan Lareh Nan Bunta.(NET)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *