Palembang,newshanter.com – Madari, Ketua Umum Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) pusat membuka secara langsung rapat kerja wilayah (Rakerwil) pertama APRI Sumatera Selatan di Hotel Swarna Dwipa Senin (5/4/2021).
Madari sangat mengapresiasi kegiatan rakerwil tersebut yang mana kegiatan ini merupakan sebuah prestasi luar biasa yang ditunjukkan oleh pengurus wilayah Sumsel untuk mempersiapkan pengukuhan sekaligus Rakerwil pertama.
” Kegiatan ini semua nya di fasilitasi oleh Gubernur Sumsel, artinya ini merupakan kordinasi yang di bangun oleh pengurus wilayah merupakan kordinasi yang bagus dengan Pemerintah provinsi,” ujarnya.
Sinergitas yang di bangun oleh pengurus akan mendorong kegiatan-kegiatan organisasi, dan ini InshAllah menjadi contoh untuk provinsi provinsi lain nya.
” Setelah ini kami berharap pengurus APRI wilayah untuk segera membentuk, mengukuhkan dan melantik
pengurus APRI tingkat cabang
kabupaten kota,” harapnya.
Jika nanti sudah terbentuk dengan solid dan definitif seluruh pengurus wilayah maka akan diadakan kegiatan rutin salah satu nya yakni bedah regulasi.
” Bedah regulasi yaitu aturan-aturan tugas penghulu atau tugas KUA itu semua akan menjadi kegiatan kita, dan pembahasan nya dengan APRI pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua APRI wilayah Sumatera Selatan Drs H. Anwar MHI menjelaskan bahwa Rakerwil pertama APRI Sumsel membahas program kerja, keuangan dan sebagainya yang dilakukan sesuai dengan petunjuk ADRT di organisasi APRI.
” Program awal kami sambil mengukuhkan APRI di kabupaten kota yakni mengadakan program pembinaan kepada B2UKD se Sumsel sesuai sinergi kami dengan Gubernur,” katanya.
Tugas Penghulu itu yakni mencatat pernikahan di kecamatan, sementara B2UKD
membantu tugas kegamaan dari KUA untuk di desa atau kelurahan di masing masing kota.
” Kalau dulu ada P3N setelah di hapuskan, maka di lakukan oleh penghulu di bantu B2UKD,” ujarnya.
Kebutuhan penghulu untuk Sumsel saat ini masih banyak di perlukan masih kurang tenaga penghulu, kemungkinan baru sekitar 50 % dari jumlah penduduk Sumsel dengan jumlah penduduk di Sumsel yang harus di layani sekitar 8 jutaan. Sementara saat ini hanya ada 361 penghulu se Sumsel.
” Masih banyak sekali di butuhkan tenaga penghulu untuk Sumsel ini, kurang lebih 1000 penghulu sementara kita hanya ada 361 penghulu,” jelasnya.
Seharusnya penghulu untuk 1 kecamatan itu minimal 5 orang, sementara saat ini 1 kecamatan hanya ada 1 penghulu, apalagi merangkap sebagai kepala KUA dan penghulu juga.
” Untuk menjadi seorang penghulu itu harus melalui test tersendiri yang di rekrut oleh pemerintah, dengan latar pendidikan khusus nya di bidang pendidikan sarjana agama atau SHI,” tuturnya. (dkd)
