Pria Asal Bukittinggi Diduga Terkait ISIS ditangkap di Hotel Pertamburan

Kombes Rikwanto

Jakarta.Newshanter.com Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria yang diduga terkait dengan jaringan Islamic State of Iraq and Syria ISIS di hotel kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (11/03/2015). Pria berinisial RR (38) kelahiran Bukittinggi Sumbar, diduga berperan sebagai fasilitator warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah.

“Ya, benar. Ditangkap hari ini pukul 11.25 WIB,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Rikwanto kepada Kompas.com, Sabtu malam.

Rikwanto menjelaskan, RR beralamat di Sukabumi Selatan, Jakarta Barat. memiliki istri dan dua anak ini, saat ini kepolisian masih mendalami hal yang dilakukan Robby di hotel tersebut. Pria itu masih ditahan dan diperiksa di Mabes Polri.
Menurut Rikwanto, kemungkinan besar masih ada anggota komplotan lainnya, yang masih bebas berkeliaran. Tentunya, Polri masih berupaya mengejarnya. “Anggota lainnya masih dikejar,” ujarnya.

Selain menangkap terduga anggota ISIS, Polri juga telah mengamankan tiga terduga kelompok teror Din Minimi yang diduga mengeksekusi dua anggota TNI di Aceh.

Ketiga orang tersebut, yakni Muhammad Abidin alias M Hanafiah, Darkani bin Hamid alias Rungkhom, dan Abu Razak alias Tun Sri Muhammad Azrul Mukminin al Kahar. “Ketiganya saat ini masih diperiksa di Mapolres Aceh,” tandasnya.

Tak tanggung-tanggung, ada enam pucuk senjata yang diamankan dari anggota yakni, tiga AK 56, satu pistol FN, satu RPG dan satu GLM. Lalu, diamankan juga 701 butir amunisi aktif caliber 7,62 mm dan 12 butir amunisi aktif caliber 4,5 mm. “Setelah penangkapan tiga terduga kelompok Din Minimi ini, penyitaan senjata dilakukan,” ujar Rikwanto.

Rikwanto menuturkan, dengan penangkapan tiga anggota kelompok teror tersebut, maka bisa diperdalam soal kemungkinan siapa yang mengeksekusi dua orang anggota TNI AD beberapa waktu lalu. “Belum diketahui, apakah mereka mengakuinya atau tidak,” ujarnya.

Namun, yang utama polisi tidak berhenti mengejar anggota kelompok teror yang lainnya. Sebab, kemungkinan masih ada anggota lain yang turut serta dalam pembunuhan terhadap anggota TNI. “Tidak akan berhenti di sinilah,” tuturnya
(Net/KC/NHO)

Pos terkait