PKM Pelatihan Pengolahan Limbah Kotoran Ternak bagi Kelompok Tani dan Ternak Nailussa’adah untuk Meningkatkan Swadaya Pangan di Nagari Panampuang

Agam, newshanter.com – Kelompok Tani dan Ternak Nailussa’adah di Nagari Panampuang, Kabupaten Agam, mengikuti pelatihan intensif Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada pengolahan limbah kotoran ternak menjadi kompos serta manajemen pemasaran produk. Program ini bertujuan meningkatkan swadaya pangan dan kemandirian ekonomi petani melalui pemanfaatan limbah ternak secara berkelanjutan.

Kegiatan dipimpin oleh Tim Pengabdian Universitas Negeri Padang (UNP) yang diketuai oleh Rizki Syafril, M.Si, dengan anggota Dr. Dessi Susanti, M.Pd dan Firmna, M.Sc, serta mahasiswa Dina Adilla Maharani dan Raisya Syakirah. Program ini didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, LP2M UNP, dan difasilitasi oleh Pemerintahan Nagari Panampuang.

Pelatihan diikuti oleh 20 anggota Kelompok Tani dan Ternak Nailussa’adah, bertempat di Aula Kantor Nagari Panampuang dan Camp Kelompok Tani dan Ternak Nailussa’adah Parit Panjang, Jorong Suaru Labuah.Kamis (29/11/2025).

Kegiatan yang menggabungkan teori dan praktik ini memberikan pengalaman langsung dalam mengolah limbah ternak menjadi kompos organik berkualitas.

Program ini menyediakan mesin pencacah kotoran ternak yang dioperasikan langsung oleh anggota kelompok, membuat proses pengolahan lebih efisien, higienis, dan konsisten dalam ukuran partikel bahan baku faktor penting untuk mempercepat fermentasi dan meningkatkan kualitas akhir kompos. Selain itu, Tim UNP memberikan pelatihan operasional dan pemeliharaan alat, termasuk prosedur keselamatan kerja, jadwal perawatan berkala, suku cadang, dan panduan teknis tertulis agar kelompok mampu mengelola mesin secara mandiri.

Edi Harmon, Ketua Kelompok Tani dan Ternak Nailussa’adah, menyampaikan, Program pengolahan limbah ternak oleh Tim Pengabdian UNP sangat membantu kami. Penyediaan mesin pencacah, pelatihan, dan pendampingan membuat kami mampu menghasilkan pupuk organik dan biogas secara mandiri. Dampaknya nyata: biaya produksi turun, pendapatan anggota meningkat, dan ketahanan pangan keluarga menjadi lebih kuat.

Sementara itu, Rizki Syafril, ketua pelaksana Tim Pengabdian UNP, menjelaskan, Inisiatif pengolahan limbah ternak ini mengubah kotoran menjadi pupuk organik dengan dukungan mesin pencacah, pelatihan teknis, dan pendampingan berkala dari Tim UNP serta mitra lokal. Program yang dilaksanakan di Nagari Panampuang menekankan praktik fermentasi yang terstandar dan pengendalian mutu sehingga produk kompos memenuhi syarat agronomis dan siap dipasarkan.

Wali Nagari Panampuang, Etriwarmon, S.Pd, menyambut baik program ini. Ia menegaskan bahwa pelatihan dan dukungan teknologi yang diberikan Tim UNP mengurangi pencemaran, menyediakan pupuk organik dan biogas, menurunkan biaya produksi, memperkuat kemandirian kelompok tani, membuka peluang usaha lokal, dan memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Dengan sinergi antara UNP, pemerintah nagari, dan masyarakat, kegiatan PKM ini diharapkan memberikan dampak nyata terhadap produktivitas pertanian, pengelolaan lingkungan, dan kesejahteraan anggota Kelompok Tani dan Ternak Nailussa’adah di Nagari Panampuang.(A/M)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *