Petani Desa Jatiroyom Dukung Program TMMD Pemalang

PEMALANG, newshanter.com – Desa Jatiroyom selain dikenal sebagai lumbung jagung, juga merupakan daerah penyangga pangan terutama beras di Kabupaten Pemalang, persawahannya mendapat air irigasi dari bendung Kaliwadas sehingga mampu melakukan cocok tanam tiga kali dalam setahun.

Kondisi saat ini, hasil bercocok tanam padi dirasa cukup paspasan, hal ini diungkap oleh Darsono salah seorang petani di desa Jatiroyom. Petani yang tinggal di Rt 12/Rw 04 Desa Jatiroyom menuturkan bahwa harga gabah basah seharga Rp.350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per kwintal dan gabah kering seharga Rp 400.000 (empat ratus ribu rupiah) per kwintal. Memang menurut petani harga tersebut sudah bagus, akan tetapi dibandingkan dengan biaya produksi dan hasil yang didapat saat ini sangat minim.

Digambarkan oleh Darsono, kalau petani sewa sawah seperempat hektar seharga Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) per tahun dengan asumsi tiga kali tanam maka per tanam sewa lahannya saja Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah). Biaya tanam ataupun modal tanam sebesar Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah), akan tetapi apabila ditebas atau dijual ke tengkulak hanya dihargai sekitar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah).
” Harapan kami, harga tebas berkisar 4 juta rupiah.” kata Darsono, ketika ditemui anggota Satgas TMMD, Minggu (17/3/2019).

Menanggapi adanya kegiatan TMMD reguler 104 kodim 0711 Pemalang di Desa Jatiroyom ini, mengatakan sangat bagus bagi perkembangan desa ke depan, dan berterima kasih kepada TNI atas kegiatan TMMD tersebut. (rel).

Pos terkait