● PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Penulis : Mujiyati, SE, M.Si
Dosen Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kesehatan Gigi
Analisis Situasi : Imunisasi Gigi adalah program kesehatan gigi dan mulut yang inovatif, terdiri dari tiga pagar pencegahan (simulasi risiko karies Irene Donut’s, terapi remineralisasi, dan perlindungan permukaan) yang bertujuan untuk membentengi seseorang dari karies gigi. Sumber utama yang menggerakkan program ini adalah pemberdayaan, setiap orang memiliki peran yang penting. Komponen-komponen Imunisasi Gigi terdapat tiga pagar yang melindungi gigi dari terjadinya karies gigi. Pagar pertama adalah penilaian risiko menggunakan “Irene Donut’s” dalam kaitannya dengan manajemen perilaku.
Pagar kedua adalah terapi remineralisasi yang diterapkan di rumah, jika pagar pertama gagal yang ditandai dengan adanya demineralisasi/white spot, maka pagar ketiga dapat digunakan yaitu melindungi gigi molar pertama yang baru tumbuh (perlindungan permukaan) oleh tenaga kesehatan gigi. Dalam memahami tantangan ini, dari pada menunggu gigi menjadi rusak dan kemudian penanganannya dilakukan secara kuratif maka, lebih baik melakukan langkah-langkah pencegahan(Irene, 2017).
Penyakit yang saat ini memiliki tingkat prevalensi tertinggi pada anak usia sekolah di Indonesia adalah penyakit gigi dan mulut yaitu sebesar 74,4%. Bahkan pada setiap kegiatan penjaringan anak Sekolah Dasar Negeri 59 Palembang yang dilakukan mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Palembang pada awalnya, hampir seluruh peserta didik memiliki gigi yang berlubang. Hal ini disebabkan karena:
- Kurangnya pengetahuan anak maupun orang tua tentang penyebab kerusakan gigi.
- Kurangnya pengetahuan anak dan orang tua tentang cara dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
- Kurangnya kepedulian orang tua terhadap kondisi kesehatan gigi anaknya.
- Kurangnya motivasi untuk memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi.
Anak yang mengalami karies gigi yang tidak dirawat, dapat menyebabkan rendahnya massa indeks tubuh anak, anemia, kurang tidur dan berujung pada menurunnya kualitas hidup anak tersebut.
Permasalahan Mitra : Tingginya prevalensi karies di SD Negeri 59 Palembang merupakan tugas tim pengabmas khususnya tim pengamas Jurusan Kesehatan Gigi. Salah satu cara yang dapat mencegah karies pit dan fissure adalah dengan menutup bagian tersebut dengan suatu bahan adhesive yang dapat mengalir dengan baik ke dalam pit dan fissure. Waktu terbaik adalah sesegera mungkin setelah gigi molar (geraham) baru tumbuh atau erupsi, yaitu saat anak-anak berusia kurang lebih 6 tahun.Setelah itu prosedur ini perlu dilakukan pada saat gigi molar kedua baru erupsi yaitu saat anak-anak berusia kurang lebih 12 tahun.
Permukaan gigi belakang yang kita pakai untuk mengunyah tidak rata dan datar, melainkan memiliki ceruk-ceruk yang sempit dan dalam (pit dan fissure). Kedalaman dan bentuk pit dan fissure ini bervariasi antar individu. Ada anak yang mempunyai pit dan fissure dipermukaan gigi gerahamnya lebih dalam dan sempit dibandingkan yang lain. Di dalam pit dan fissure inilah sisa sisa makan terjebak dan sangat sulit dibersihkan oleh sikat gigi, bahkan memiliki bulu sikat paling halus sekalipun.
Kondisi ini sangat kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bakteri yang lama kelamaan pada bagian ini dapat menjadi karies gigi. Hal ini terutama dapat terjadi pada anak anak khususnya anak-anak yang pada Sekolah dasar negeri 59 Palembang. Pada anak-anak ini gigi tetapnya baru tumbuh. Menurut Journal of American Dental Association, diperkirakan 84% dari karies yang dialami oleh individu berusia 5-17 tahun melibatkan permukaan gigi bagian pit dan fissure.
Fissure sealant Fissure sealant merupakan salah satu bahan kedokteran gigi untuk pencegahan karies dini, tersedia dalam bentuk bahan resin maupun glass ionomer cement dan ditempatkan pada pit dan fissure gigi (Christiono, 2011). Penggunaan fissure sealant dianggap sangat baik untuk tindakan pencegahan terhadap karies. Bahan sealant adalah zat yang dapat menembus ke microporosite enamel dengan bantuan etsa asam. Setelah polimerisasi, sealant membentuk lapisan yang menutupi celah pit dan fissure sebagai penghalang mekanis yang melindungi gigi dari akumulasi plak (Morales et al,2015). Fissure sealant yang diterapkan diklinik dan di sekolah sangat efektif dalam mencegah karies gigi, mengurangi karies di pit dan fissure hingga 60 % selama dua sampai lima tahun setelah pelaksaannya (Veiga et al, 2014).
Indikasi aplikasi fissure sealant adalah pasien dengan resiko karies gigi tinggi, gigi baru erupsi, memiliki celah pit dan fissure dan secara klinis bebas karies, pasien dengan disabilitas dan pasien dewasa dalam perawatan medik khusus menyebabkan menurunnya laju saliva (Veiga et al, 2014). Bahan Fissure Sealant Fissure sealant merupakan bahan yang diaplikasikan pada pit dan fissure gigi. Bahan sealant tersedia dalam berbagai jenis yakni komposit, compomer dan glass ionomer cement (Doli et al, 2010)
Solusi dan Target Luaran :
- Memberikan sosialisasi program imunisasi gigi kepada anak-anak dan orang tua tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya agar gigi yang karies menjadi sehat dan gigi yang sehat tidak terjadi karies.
- Memotivasi anak agar mau melakukan pembiasaan hidup sehat khususnya dalam memperlakukan gigi agar bebas karies, maka status gizi dan pertumbuhan otak anak akan baik dan masa depannya cemerlang.
- Dengan melakukan aplikasi Fissure Sealant, berati mensukseskan program inovatif yang menghasilkan generasi Indonesia bebas karies tahun 2030
Sedangkan untuk Target Luarannya adalah :
Memberikan informasi kepada user sebagai dasar perencanaan penanggulangan karies di masa mendatang untuk mencapai zero karies dengan waktu:
- Jangka pendek : dengan terlaksannya Aplikasi Fissure Sealant diharapkan gigi anak-anak terhindar dari karies atau bebas karies
- Jangka panjang : Melaksanakan program UKGS inovatif yang menghasilkan gigi anak sekolah dasar khususnya gigi molar kesatu bebas karies. Aplikasi Fissure Sealant dapat menurunkan indeks karies. Luaran yang dihasilkan adalah membuat artikel mengenai Fissure Sealant, dan di publikasilkan.
Metode Kegiatan yang Digunakan dan Keterlibatan Mitra
- Gosok gigi bersama-sama tanpa menggunakan pasta gigi
- Pemeriksaan Gigi dengan indikasi Fissure Sealant
Pemeriksaan gigi dengan melalui penjaringan terlebih dahulu untuk memilih gigi yang mempunyai ceruk dalam. Pemeriksaan gigi yang mempunyai ceruk dalam tetapi kategori bukan karies. Pemeriksaan ini diperlukan kerja sama yang baik antara siswa dengan operator, karena pemberian lapisan fissure sealant ini membutuhkan kesabaran. Pemberian lapisan fissure sealant bermanfaat untuk mencegah karies karena sisa-sisa makanan tidak akan tertinggal lagi di permukaan gigi yang mempunyai ceruk dalam. Lapisan fissure sealant dapat mencegah terjadinya karies gigi sejak dini.
- Pengaplikasian dengan menggunakan lapisan fissure sealant. Pit and fissure sealant atau yang lebih dikenal dengan nama Fissure Sealant adalah sebuah bahan yang diaplikasikan pada parit tersebut sehingga tercipata lapisan tipis yang berguna untuk menjaga permukaan kunyah gigi bebas dari karies. Dengan bahan sealant ini, fissure yang dalam akan ditutup sehingga tidak lagi menjadi tempat perlekatan plak dan sisa makanan dan gigi menjadi lebih mudah dibersihkan.
Deminerasisasi dapat terjadi karena giginya terpapar pH plak rendah dan pH saliva yang rendah dalam waktu yang berkepanjangan. Bahan yang digunakan adalah bahan fuji VII.
- Menjaga komunikasin dan pendekatan antara tim pengabmas dengan anak-anak yang giginya akan di aplikasi dengan fissure sealant
Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat :
Bagi murid dan sekolah
- Meningkatnya kesehatan gigi masyarakat, khususnya murid sekolah dasar terhadap pelayanan kesehatan gigi yang bermutu, karena jarak yang lebih dekat dan tidak ada biaya
- Tidak memerlukan biaya untuk tindakan Aplikasi Fissure Sealant
- Aplikasi Fissure Sealant dapat bertahan kuran lebih satu tahun.
- Waktu tunggu bagi pasien (murid) berkurang.
- Orang tua tidak perlu untuk mengantar anak ke pelayanan kesehatan karena tindakan Aplikasi Fissure Sealant dilaksanakan di SD tersebut.
- Pelayan yang diberikan tim pengabmas sangat baik dan sabar
- Kerjasama antara tim pengamas dan guru-guru terjalin baik
- Keteraturan pemeriksaan lebih
Bagi sekolah
- Terjaminnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid-murid dan guru
- Berkurangnya absensi murid karena murid menjadi lebih sehat, waktu tempuh ketempat pelayanan menjadi berkurang, pengetahuan dan kesadaran murid dan guru akan kesehatan menjadi
- Lebih mempunyai daya tarik untuk sekolah bagi calon murid baru atau orang tua murid karena adanya tambahan kesehatan gigi dan mulut yang terjamin.
Kesimpulan dan Saran :
Kesimpulan : Anak-anak yang sehat merupakan harapan bangsa. Bangsa yang kuat terdiri dari anak-anak yang sehat jasmani dan rohani.
- Aplikasi Fissure Sealant telah dilaksanakan dengan lancar . Dari 61 anak yang dilaksanakan penjaringan, ada 6 (enam) anak yang tidak dilaksanakan Aplikasi Fissure Sealant.
- Sejumlah 55 anak yang gigi nya di Aplikasi Fissure Sealant sangat antuasias menerima perawatan
- Terjalin kerjasama yang baik terhadap tim pengabmas dan guru-guru
Saran
- Aplikasi Fissure Sealant sebaiknya dilaksanakan setiap tahun di sekolah dasar yang berbeda agar kesehatan gigi merata
- Pemberian penyuluhan tentang pengertian tentang Aplikasi Fissure Sealant terhadap orang tua agar orang tua memahami manfaat Aplikasi Fissure Sealant
- Mendapatkan dukungan dan perhatian dari pemerintah mengenai pendanaan yang diatur secara resmi dari instansi terkait
- Tim pengabmas mendapat reword sebagai dosen berupa sertifikat untuk kebutuhan penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi
Komentar Terbaru