Pencapaian Pajak 1 Triliun Lebih Melampaui Target Pemkot Palembang, Ini Dilakukan BPPD Kota Palembang

Palembang, newshanter.com – Dimana kita sudah over target kita dari laporan hari ini yakni sampai tanggal 28 Desember 2022, kita sudah diangka 108,29 persen dari target 1 Triliun 80 Miliyar 387 juta, capaian kita 1 Triliun 169 Miliar 947 Juta 716 ribu 999 rupiah.

Jadi capaian tertinggi di Bea Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan (BPHTB) dengan capaian persentase 137,9 persen, pajak hiburan 108,32 persen, demikian diutarakan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Palembang Harley Kurniawan saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (28/12/2022).

Dikatakan Harley Kurniawan, dimana pencapaian tertinggi di BPHTB 342 Miliyar lebih, Pajak Bumi Bangunan (PBB) 257 Miliyar lebih, Pajak Penerangan Jalan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) 230 Miliyar lebih, Pajak Restauran 188 Miliyar lebih, sedangkan untuk hotel di angka 57 Miliyar.

“Sedangkan untuk target yang ditargetkan oleh pemerintah kota Palembang 1 Triliun 80 Miliyar, capaian kita di angka 1 Triliun 169 Miliyar jadi 108 persen, dibandingkan tahun sebelumnya cuma tercapai 838 Miliyar,” ujarnya.

Kemudian, memang kita akui pada saat itu adanya pandemi covid-19, tapi sekarang pun masih ada, ini adalah karena ada 3 hal, dari Bappenda sendiri, kesadaran wajib pajak, dan termasuk ekonomi cukup membaik.

Untuk Bappenda ada 2 yakni komitmen dan konsisten, jadi komitmen Bappenda ini ditunjukkan dengan kemarin seluruh pejabat Bappenda dahulu BPPD menandatanganinya.

“Kalau tidak tercapai 1 Triliun siap untuk diberhentikan itu komitmennya dengan Walikota Palembang dan Forkompinda, saya tandatangani kemarin,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, konsistennya kita laksanakan sesuai dengan aturan tugasnya nanti ada 2 itu, memang karena 2 itu peningkatan kesadaran wajib pajak dan pertumbuhan ekonomi kembali membaik.

Pertama kita lakukan kegiatan monitoring dan uji petik di objek-objek pajak, ini cukup signifikan peningkatannya terbukti. Kalau di restauran itu di target induk kita cuma 160 Miliyar, namun di perubahan kita naikkan menjadi 180 Miliyar.

“Dimana ini pun melebihi dari target, begitupun untuk hiburan, jadi kita tingkatkan, masih tetap melebihi target, dan ini sebenarnya indikatornya,” katanya.

Masih disampaikannya, kita bangun komunikasi yang baik dengan lembaga-lembaga lain yang menjadi penyumbang pajak diantaranya PT Pertamina, PT Angkasa Pura dan PT Pupuk Sriwijaya.

Seperti PT Pertamina tahun ini mereka bayar PBB nya lebih kurang 49 Miliyar, BPHTB 100 Miliyar lebih untuk tahun ini, itu berkat komunikasi kita kepada mereka.

Termasuk juga dengan BPN, Legislatif yakni Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang membantu dapat tercapainya ini.

“Dan ketika ditanya wajib pajak yang bandel, banyak, tapi ini memang perlu, kita tidak bisa seketika merubah budaya,” imbuhnya.

Masih dilanjutkannya, namun saya yakin dengan berjalannya waktu mereka nanti akan sadar. Terbukti sekarang peningkatan kesadaran wajib pajak itu meningkat, dengan capaian kita meningkat artinya itulah indikator daripada kesadaran wajib pajak.

Dimana sebelumnya telah dilakukan pemasangan alat di restauran, dimana itu merupakan salah satu alat ukur, dan itu tidak ada jaminan sebenarnya.

Kalau wajib pajak sendiri nakal itu kan bisa diakali, tapi dengan kesadaran tinggi mereka tidak akan melakukan kenalan itu.

“Jadi apa yang kita lakukan dalam rangka mengantisipasi kenakalan wajib pajak yakni melakukan monitoring dan sampling,” bebernya.(ton)

Pos terkait