Pali Raih Penghargaan Piagam Eliminasi Malaria Tetap Waspada Nyamuk Malaria

PALI -Newshanter,com.- Setelah berhasil membebaskan masyarakatnya dari penyakit malaria selama tiga tahun berturut-turut, kabupaten PALI berhasil meraih penghargaan Piagam Eliminasi Malaria.Pada tanggal 26 April 2017 lalu, Kabupaten kita mendapat sertifikat eliminasi malaria.

Sertifikat itu diberikan terhadap Kabupaten yang selama tiga tahun berturut-turut tidak ditemukan kasus malaria, dengan demikian bahwa menunjukan daerah kita cukup baik dan bersih,” ungkap Heri Amalindo saat peringatan Hari Malaria Sedunia di Desa Airitam, kamis (18/5/20187) lalu.

Namun demikian Kata Heri, masyarakat harus tetap waspada akan timbulnya wabah malaria, salah satunya dengan melakukan pola hidup sehat dan jaga kebersihan lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Juga membagikan ratusan kelambu anti nyamuk kepada warga Desa Air Itam Kecamatan Penukal di dampingi Dandim 0404 Muara Enim Letkol Inf Teadi Aulia,Kamis (18/5).

Kelambu anti nyamuk tersebut merupakan bantuan kementerian kesehatan RI untuk Kabupaten PALI melalui Dinas Kesehatan PALI sebagai langkah pencegahan timbulnya penyakit malaria,dan pembagiannya bertepatan dengan peringatan hari Malaria Sedunia.

Selain memberikan kelambu, Pemkab PALI juga menggelar kegiatan dengan menggandeng beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam lingkungan Pemkab PALI dan Kodim 0404 Muara Enim, seperti sunat massal dan pelayanan kesehatan gratis serta pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit malaria dan Aids.

Pada kesempatan itu, Bupati mengajak masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan,agar Kabupaten PALI terhindar dari penyakit malaria.

Bupati menerangkan bahwa perkembangan nyamuk penyebab penyakit malaria disebabkan genangan air yang tidak mengalir, oleh sebab itu, Heri Amalindo menghimbau agar seluruh warga untuk secara rutin memeriksa saluran air atau tempat dimana nyamuk suka bersarang.

“Nyamuk malaria berkembang biaknya di air yang jernih dan tidak mengalir, maka jangan biarkan apabila disekitar lingkungan kita ditemukan genangan air, cepat buat saluran, atau kubur barang-barang yang bisa menyebabkan air menggenang. Selain itu juga, salahsatu cara ampuh menghindari gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan kelambu dan memakai pakaian panjang saat hendak tidur,” urainya.

Untuk mensosialisasikan cegah malaria, Bupati menekankan kepada OPD terkait untuk bahu membahu dan bekerja sama mengajak masyarakat agar sadar tentang arti kebersihan.

“Tetap waspada terhadap penyakit malaria, dan untuk mensosialisasikannya,kami berharap kepada seluruh dinas terkait untuk bersatu padu bersama-sama mengajak masyarakat melakukan budaya hidup bersih.Mudah-mudahan kalau kita kompak penyakit malaria akan jauh dari Bumi Serepat Serasan,” harapnya.

Semetara itu, Kepala dinas kesehatan Lydwirawan sekaligus ketua panitia peringatan hari Malaria Sedunia menyebutkan bahwa sasaran utama pembagian kelambu adalah anak-anak dan wanita hamil.

“Yang menjadi sasaran mendapatkan Kelambu yakni anak-anak dan ibu hamil. sebab pertumbuhan anak serta kesehatan ibu hamil harus diperhatikan untuk mencetak generasi sehat dan kuat. Untuk kegiatan ini, ada 35 anak yang menjadi peserta sunat masal.Selain itu juga, Dinkes menyediakan pelayanan kesehatan gratis serta pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit malaria dan Aids. Untuk peserta sunat masal, kami bekerjasama dengan Dinas Sosial memberikan bingkisan kepada anak yang disunat,” bebernya.

Diakhir kegiatan, Seluruh Camat dan Direktur RSUD Talang Ubi serta kepala Puskesmas se-kabupaten PALI menandatangani komitmen pemeliharaan eliminasi malaria di saksikan Bupati PALI.

Adapun isi komitmen tersebut adalah:
1.Memberdayakan dan menggerakkan masyarakat untuk mendukung secara efektif upaya eliminasi malaria.
2.melalukan penemuan dini dan pengobatan secara tepat.
3.menyelenggarakan sistem surveilans, monitoring dan evaluasi serta informasi kesehatan yang baik harus dipertahankan.
4.meningkatkan cakupan penemuan penderita malaria dengan konfirmasi laboratorium baik secara mikroskopis maupun RDT.
5.meningkatkan cakupan penemuan dan pengobatan penderita secara pasif melalui Puskesmas pembantu,upaya kesehatan berbasis masyarakat (antara lain poskesdes, posyandu, posmaldes).
6 meningkatkan upaya pemeliharaan lingkungan yang bersih dan sehat disetiap desa agar genangan-genangan air tidak menjadi tempat yang subur untuk berkembang biak nyamuk pembawa penyakit.
7.meningkatkan edukasi sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat agar mereka sadar waspada terhadap penyakit malaria dan dilaksanakan melalui berbagai cara dan media.(ADV/ANNA)

Pos terkait