Jambi. Newshanter.com. Sesok Mayat tanpa identitas yang ditemukan mengapung di pinggir Sungai Batanghari, di Pulau Pandan, Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, akhirnya teridentifikasi.
Korban ternyata adalah Haryo Suryadi Putra, kelahiran Padang 25 September 1987. Terungkapnya identitas korban setelah Direktorat Polisi Perairan Polda Jambi dan Tim Basarnas berhasil mengevakuasi jenazah korban. Jenazah korban telah diambil pihak PT Cabang Agung Toyota Harapan Raya,Pekanbaru untuk diserahkan kepada keluarga korban di Padang.
Direktur Polair Polda Jambi, Kombes Pol Arif Budi Winova kepada wartawan mengungkapkan, nama korban adalah Haryo Suryadi, kelahiran Padang 25 September 1987.Korban adalah karyawan Agung Automall Pekanbaru, Riau. Alamatnya di KTP Jalan Gates No.08 RT. 004/008, Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat.
“Saat ini ditemukan mayat, kondisi mayat sudah membusuk. penyebab kematian korban belum di ketetahui, kami menunggu hasil visum,” kata Arif.
”
Jenazah Haryo Suryadi Putra ini ditemukan mengapung di sungai Batanghari, tepatnya dekat Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirta Mayang, RT 26 Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi.
Menurut informasi, Haryo Suryadi Putra dikabarkan hilang kontak sejak Selasa (3/3/20) lalu. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan dari Padang ke Pekanbaru dengan mengendarai sepeda motor Yamaha N-max.
Haryo Suryadi Putra yang saatdalam perjalanan tersebut mengenakan baju kaos merah, terakhir kali melakukan kontak via telepon pukul 21.12 WIB, Selasa (3/3/2020) malam.
Saat itu, Haryo Suryadi Putra mengabarkan jika dirinya sedang berhenti beristirahat di sebuah warung sebelum daerah Bangkinang, Riau. Setelah itu, ia hilang kontak hingga jenazahnya ditemukan.
Kuat dugaan Haryo Suryadi Putra merupakan korban aksi kejahatan. Bahkan ada dugaan jenazah Haryo sengaja hendak ditenggelamkan di Sungai Batanghari.
Dugaan itu diperkuat dengan barang bukti yang ditemukan pihak kepolisian di sekitar lokasi penemuan jenazah Haryo Suryadi Putra. Salah satunya adalah tas ransel warna hitam yang berisikan tiga buah batu bata.
Tiga buah batu bata dalam tas ransel tersebut diduga dijadikan alat pemberat untuk menenggelamkan jenazah Haryo Suryadi Putra di Sungai Batanghari.
Sementara itu, sepeda motor Yamaha Nmax yang dikendarai Haryo Suryadi Putra dari Padang ke Pekanbaru hingga saat ini juga tidak diketahui keberadaannya.
Sementra itu Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Suhardi Hery Heryanto saat dikonfirmasi awak media belum bisa berkomentar banyak terkait kasus ini.“Masih dilakukan lidik,” ujarnya via pesan WhatsApp
Kepala Cabang Agung Toyota Harapan Raya,Pekanbaru, Ade Andri ketika dikonfirmasi wartawan Sabtu (7/3/20) membenarkan bahwa Haryo merupakan karyawannya yang ditemukan dalam keadaan telah tidak bernyawa di Jambi. pihaknya menjemput jenazah Haryo di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi untuk diserahkan kepada keluarga korban di Padang.
Dikatakannya, almarhum Haryo Suryadi Putra ini dikenal baik, jujur dan tidak banyak ulah untuk itu “Almarhum ini bekerja sejak Januari 2019. Selama menjalani aktivitas sebagai marketing. Almarhum ini dikenal jujur dan disiplin. Almarhum etikanya baik. Untuk itu kita jemput,” katanya.(tim)