Lapor Pak Menteri BUMN..!!! PTPN 4 Regional 2 Diduga Kuat Salah Pilih PT JWM Sebagai Vendor Tenaga Security

SIMALUNGUN, newshanter.com – PTPN 4 Regional 2 dan Kebun Bah Jambi diduga kuat salah dalam memilih PT JWM sebagai Vendor atau pihak ketiga penyedia tenaga keamanan atau security.

Hal ini muncul setelah publik menilai PT JWM melalui salah seorang oknumnya berinisial MWP yang berkantor di komplek Emplasmen Kebun Bah Jambi Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara diduga kuat melakukan praktek pungutan liar (pungli) kepada orang yang ingin diterima bekerja sebagai tenaga security di PTPN 4 Kebun Bah Jambi ataupun kepada orang yang ingin mengikuti pendidikan security di Gada Pratama.

Dari informasi dan data yang diperoleh dari hasil penelusuran di lapangan, diperoleh informasi jika karyawan  outsourcing (kontrak) di PTPN 4 Kebun Bah Jambi bagian Security (Pengamanan) diduga kuat dipungli atau harus menyediakan uang (suap) dengan kisaran 5 sampai 10 juta rupiah agar bisa diterima bekerja sebagai tenaga keamanan (security) di Perkebunan Bah Jambi milik negara tersebut.

Ketika hal ini coba dikonfirmasi kepada Reza Haris Siregar selaku Manager Tanaman PTPN 4 Kebun Bah Jambi lokasi tempat bekerja Security, Kamis (4/9/2025) namun kurang mendapat tanggapan yang baik. Dan Reza Haris Siregar terkesan tertutup.

Selanjutnya melalui Asisten Perkebunan (APK) Vincent Nadeak di ruangannya, Senin (8/9/2025), dijelaskan jika proses perekrutan security (Tenaga Pengamanan) bukan ranah mereka. Tetapi itu ranah pihak ketiga atau vendor dalam hal ini PT JWM (Jaya Wira Manggala).

“Kalau masalah perekrutan atau proses penerimaan tenaga keamanan atau security untuk bekerja di sini (Kebun Bah Jambi) sebagai karyawan outsourcing itu bukan urusan kami pak. Tapi itu ranah atau urusan pihak ketiga atau vendor dalam hal ini PT JWM. Kami hanya bilang kami butuh tenaga security dan mereka yang menyediakan,”jelasnya.

Ketika kru media menyinggung terkait informasi tentang adanya karyawan  outsourcing security yang dimintai uang sebanyak 5 – 10 juta agar bisa diterima bekerja di Kebun Bah Jambi, Vincent Nadeak menyebut pihaknya tidak ada melakukan pengutipan atau menerima suap apapun.

“Kami tidak ada meminta uang pak. Dan jika hal itu benar ada, kami pastikan siapapun oknum yang melakukannya, baik yang menerima atau yang memberi suap harus dikeluarkan (dipecat) dari sini,”ungkapnya.

Ketika kru media menyinggung nama MWP, yang diduga melakukan pungli dengan cara meminta uang kepada calon tenaga security yang ingin bekerja, Vincent Nadeak menjelaskan jika MWP adalah tenaga Admin PT JWM.

“MWP adalah tenaga admin PT JWM pak. Dan memang berkantor di sini,”jelasnya.

Lanjutnya menerangkan, terkait desas desus suap ini kami pun sudah mendengarnya. Dan sudah pernah memanggil tenaga admin MWP atau biasa dipanggil Bw tersebut. Dan selanjutnya kami pun akan menyurati pimpinan PT JWM di Jakarta. Karena kami juga ingin agar masalah ini cepat selesai dan nama baik kami tidak terseret,” pungkasnya.

Atas hal ini, publik berharap agar persoalan ini dapat segera diselesaikan. Sekaligus meminta ketegasan PTPN 4 dalam memilih partner kerja atau vendor. Karena praktek pungli atau suap menyuap memiliki dampak yang luas dan merusak integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap perusaahan maupun lembaga negara, menghambat kesempatan bagi calon karyawan yang mempunyai kompetensi namun gagal masuk karena tidak mampu memberi suap.

Selain itu juga dapat merusak citra atau nama baik perusahaan khususnya PTPN 4 Regional 2 Kebun Bah Jambi akibat ulah oknum Admin PT JWM yang diduga kuat melakukan pungli atau menerima suap.

Hingga berita ini dikirimkan ke meja redaksi, baik MWP maupun pimpinan PT JWM belum dapat dimintai tanggapannya. (Samhadi Purba)

Pos terkait