Satu sapi akan di iringi satu orang yang di sebut dengan joki.Budaya pacu sapi ini dilaksanakan setiap kan musim tanam tiba. Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota serta Kecamatan payakumbuh Utara dan timur di Kota Payakumbuh secara bergilir mengadakan acara pacu sapi ini.
Sapi sapi yang berlomba mewakili nagari asal pemilik sapi tersebut. Setiap Nagari di tiga kecamatan yang bertetangga ini sudah memiliki sapi unggulan untuk berlomba. Setiap racenya panitia menyediakan hadiah hadiah menarik dari pihak sponsor dan sumbangan masyarakat.
Olah raga pacu sapi di Luak Limo Puluah berbeda dengan di Tanah Datar dan karapan sapi Madura. Yang dimana kalau di Luak Limopuluah joki ikut berlari menghalau sapi untuk lari lebih cepat. Sementara di daerah lain joki naik di atas pasangan bajak sambil memacu sapi. Dan sapi yang di pakai untuk pacu di sini semuanya jenis sapi betina.
Olah raga pacu sapi yang sekarang sudah memiliki wadah atau organisasi (PORWI Luak Limopuluah) Persatuan olah raga pacu jawi Luak limopuluah sudah mulai rutin menyusun agenda cara di setiap gelanggang nagari. Sekitar tujuh buah lokasi di dalam Kota Payakumbuh danempat di kabupaten Limapuluh Kota sudah bergantian mengadakan acara lomba. Lokasi pacu di sediakan di setiap nagari nagari yang ikut berlomba di acara ini.
Acara pacu sapi ini termasuk salah satu agenda yang banyak menarik minat wisatawan baik lokal maupun manca negara. Dari komunitas fotografer Sumbar bahkan dari pusat hadir mengambil foto di lokasi pacu sapi ini.Sekarang setiap minggu di hari Senin dan Selasa acara pacu sudah rutin di adakan dengan lokasi yang bergantian di setiap nagari.
Untuk lebih menarik dan memersatukan budaya di ranah minang ini PORWI Luak Limo Puluah pun mulai menjalin silaturahmi dengan PORWI Tanah Datar. Hal ini dilakukan dengan mengadakan acara pacu bersama. Jika Di Luak Limopuluah acara di gelar utusan dari Tanah Datar akan hadir membawa sapi pacu mereka,juga sebaliknya jika acara di lansungkan di Tanah Datar. Jika di payakumbuh ada agenda pacu sapi maka atraksi sapi dari tanah Datar pun bisa di tonton.
Menyikapi akan pentingnya pelestarian budaya tradisional pacu jawi(sapi) ini Disparpora bersama Komisi B DPRD Kota payakumbuh mulai menaikan anggaran melalui APBD Kota bagi setiap gelanggang pacu sapi. Hal ini di lakukan agar tradisi ini tidak punah di telan oleh tradisi modren yang mulai mewabah.(konributor Zal Ambo)
