Kampar Riau – Newshanter.com
Pengurus wilayah majelis pesantren dan ma’ had Dakwah indonesia PW MAPADI riau , gelar acara (gethering) sosialisasi 4 pilar MPR RI bersama wakil ketua MPR RI (Dr.H. Hidayat nur Wahid) bertempat di aula pondok pesantren Al- Ihsan Boarding School (IBS)di desa kubang jaya ,kampar- riau. sabtu 17/3/2018 pukul 13.30 wib.
Acara ini di Taja oleh Ketua PW beserta anggota2 yang tergabung dalam humpunan ( pengurus wilayah majelis pesantren dan ma’ had Dakwah indonesia) PW MAPADI Riau , dengan menghadirkan orang nomor 2 di majelis yaitu ( Dr,H, Hidayat Nur Wahid) dengan jabatan Wakil ketua MPR RI.
Dengan mendatangkan beliu (H nur wahid) Tujuan PW MAPADI riau kepada
para calon DA’I muda indonesia agar lebih dalam pemahaman terkait 4 pilar di MPR RI.
Acara (gethering) ini di hadiri oleh , wakil ketua MPR RI ( Dr,H.Hidayat nur wahid),ketua PW Mathla’ul Anwar provinsi riau ( KH. Muhammad Mursyid,M.Pdi), ketua pembina PW MAPADI riau( H Muhammad Ghazali), anggota DPR RI perwakilan Riau Faraksi PKS (Drs. Khairul Anwar Apt),DPW PKS riau(H.Hendri munief, SE,Ak .MBA),serta tokoh masyarakat,alim ulama cadiak pandai, pemuda/ di, santri2 dari pondok pesantren Al- Ihsan Boarding School ( IBS) kampar, serta undangan lainya dari para pengurus MAPADI wilayah riau dan pusat.
Di waktu yang sama kata sambutan dari Hidayat N wahid mengajak kauwlamuda ini pesannya,,
Pengorbanan yang luar biasa diberikan oleh seorang raja dan juga tokoh Islam itu menjadi salah satu bukti bahwa antara Islam dan Indonesia tidak ada pertentangan. Tidak seperti anggapan mereka yang menganut Islam Phobia yang menganggap Islam Anti Pancasila. Tapi kenyataannya, justru Islam punya andil besar dalam kemerdekaan Indonesia.
Selain pengorbanan yang diberikan oleh Sultan Syarif Kasim II, Hidayat Nur Wahid juga menunjuk peran dan jiwa besar tokoh Islam yang tergabung tim sembilan dalam menentukan dasar negara Indonesia. Dan juga peran tokoh Partai Islam Masyumi, Mohamad Natsir dalam mengembalikan bentuk negara dari Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Jadi jasa umat Islam dalam memerdekakan Indonesia ini sangat besar. Maka Hidayat Wahid sangat setuju dengan ungkapan Bung Karno yang mengatakan, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (jas merah). Dalam konteks peran umat Islam, kata Hidayat Nur Wahid, jangan sekali-kali hilangkan jasa umat (jas hijau).
Lebih lanjut Hidayat menjelaskan, MPR menyelenggarakan sosialisasi ini tujuannya untuk mengingatkan, jangan sampai negara indonesia ini terpecah belah seperti Uni Soviet dan Yugoslavia. “Kalau Indonesia sampai terpecah, nggak bisa dibayangkan akan melahirkan tragedi yang sangat besar,” kata Hidayat Nur Wahid.
Nho-jack
