PURWOREJO__ Saat program TNI Manunggal Membangun Desa atau dikenal TMMD digelar di seantero Indonesia, melibatkan banyak elemen masyarakat, artinya TNI bergotong royong dengan masyarakat setempat untuk membangun sebuah wilayah, baik berupa sarana fisik maupun non-fisik seperti pembinaan. Dan, sering terlupakan peran perempuan yang juga punya banyak andil dalam menyukseskan TMMD.
Seperti yang terlihat saat TMMD Ke-109 yang dilaksanakan serentak di empat kabupaten wilayah Kodam IV/Diponegoro, dan memasuki pekan kedua ini pembangunan yang dicapai baik fisik maupun non fisik juga terlihat signifikan. Hal ini tak terlepas dari peran serta dari berbagai komponen masyarakat, salah satunya adalah peran aktif ibu-ibu baik perorangan maupun kelompok.
“Peran ibu-ibu dalam mensukseskan TMMD tidak bisa dipandang sebelah mata. Justru mereka multi peran dari pangkal hingga ujung. Merekalah yang membantu menyiapkan logistik dengan memasak di dapur, tapi tidak sedikit dari mereka juga membantu bapak-bapaknya untuk mengangkut matrial ke lokasi yang sedang di bangun.” Selasa (29/09).
Seperti yang dilakukan ibu-ibu Desa Sedayu Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mereka berjibaku menyiapkan logistik untuk yang sedang kerja bakti dan sebagian ada yangbantu bapak-baoaknya membawa matrial.
Ibu Rukimah (52) koordinator dapur umum di TMMD Desa Sedayu mengatakan ibu-ibu yang lain sudah sejak hari pertama pelaksanaan TMMD, dirinya dan ibu-ibu memasak di dapur umum, untuk keperluan logistik Pak Tentara dan warga yang tengah kerja di lapangan.
Sementara itu Kepala Desa Sedayu, Akmad Said (53) yang berada langsung di lokasi TMMD menyampaikan benerapa ibu-ibu ikut membawa matrial jalan dan senagian mengkoordinir ibu-ibu dalam menyediakan makan bagi Satgas dan masyarakat yang ngecor jalan.
“Salut dan terima kasih telah memotivasi warga kami untuk lebih semangat dalam kegiting royongan ini.”pungkasnya.
Dan masih banyak lagi cerita menarik dari peran perempuan dalam membantu kelancaran TMMD Ini menjadi bukti, peran perempuan tak bisa dianggap remeh. Karena, mereka pun bisa melakukan banyak hal seperti yang juga dilakukan oleh para pria. (pendim 0708/pordjo)
