PADANG.Newshanter.com, Dengan tertangkapnya Oknum Mantan Ketua PWI Agam AZ menyimpan sabu, Ketua PWI Sumbar Basril Basyar, ketiks dihubungi wartwan Haluan mengatakan, AZ bukanlah Ketua PWI Agam, melainkan pengurus PWI Agam yang masa jabatannya sudah habis sejak 18 Juli yang lalu. Saat ini, status AZ adalah pengurus nonaktif PWI Agam.
Terkait kasus tersebut, kata Basril, PWI Sumbar akan mengusulkan pemecatan terhadap AZ Sebagai anggota PWI Sumbar. PWI Sumbar hanya bisa mengusulkan pemecatan karena yang berhak memecat anggota adalah PWI Pusat. Informasi yang diperoleh, profesi AZ juga berprofesi sebagai kontraktor dan anggota LSM.
Konsolidasi organisasi
Sementara itu, PWI Agam menyikapi penangkapan AZ dengan melakukan konsolidasi organisasi. Untuk sementara waktu, kendali organisasi diamanahkan kepada Dewan Penasehat PWI Agam Lukman.
“Kita sudah melakukan rapat terbatas sehungan ini. PWI Agam sangat terkejut dengan penangkapan yang dilakukan kepada Anizur. Adapaun sejumlah pengurus PWI Agam yang hadir antara lain adalah, dewan penasehat, Agam, antara lain, Khudri, Lukman, harmen,” katanya.
Lukman menjelaskan, AZ sebenarnya merupakan Wakil Ketua PWI Agam, periode 2012-2015. Setelah meninggalnya Ketua PWI Agam Deni Sastra Yuza pada Bulan Agustus 2014, lalu, AZ dipercaya melanjutkan kepemimpinan hingga bulan Juli 2015. Sampai yang bersangkutan ditangkap, pengurus belum melakukan konferensi untuk mengangkat ketua yang baru.
Lukman mengatakan, dalam waktu dekat PWI Agam akan melakukan konferensi untuk membentuk kepengurusan yang baru. “ Sebenarnya PWI Provinsi Sumbar sudah melayangkan surat untuk membentuk kepengurusan periode selanjutnya. Tetapi karena sesuatu dan lain hal konfrensi pemilihan ketua belum bisa dilakukan sampai terjadi kejadian yang menimpa AZ,” jelasnya.
“Penangkapan AZ sebenarnya merupakan pukulan. Yang bersangkutan secara kepribadian cukup baik, memiliki loyalitas, serta memiliki kemampuan memimpin, Tetapi apa boleh buat, Kami tidak mengetahui jika dia merupakan seorang yang tergantung kembali kepada narkoba,” katanya.
Menurut Lukman, tahun sembilan puluhan yang bersangkutan memang terdengar adalah seorang dicurigai terlibat dengan dunia seperti itu. Tetapi itu sudah lama sekali, bahkan ia dinilai sudah pulih dan sangat aktif sekarang. Menurut keterangan polisi sejak awal 2015 ia kembali terlibat dengan aktivitas itu.
Alami Tekanan
AZ sendiri ketika di Satnarkoba di Mapolres Agam, meminta maaf kepada rekan-rekan wartawan atas kejadian tersebut. Beberapa waktu terakhir ia mengaku mengalami tekanan pikiran sehingga melarikan diri kembali kepada lingkungan yang sebenarnya sudah lama dia tinggalkan.
Ia mengaku siap menjalani proses yang sedang berada di depan mata saat ini. AZ juga meminta keluarga untuk sabar dan tabah dengan permasalahan ini. Ia juga tidak mau berspekulasi terkait kasusnya dengan semakin dekatnya pemilihan kepala daerah.
“ Saya berharap keluarga sabar. Setiap ujian pasti bisa dihadapi. Tidak ada yang perlu disalahkan dengan kejadian ini, semua pasti ada hikmahnya,” katanya.(HLN/NHO)