Palembang, newshanter.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Kepala Dinkes provinsi Sumsel dr H Trisnawarman, M.Kes., SpKKLP menghadiri acara pelantikan pengurus Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassaemia Indonesia (POPTI) cabang Palembang provinsi Sumsel periode 2023-2026.
Kegiatan ini sendiri mengambil tema “Menuju Zero Kelahiran Thalassaemia Mayor” yang dipusatkan di aula Rumah Sakit Umum Palembang Dr H Mohammad Hossein, Senin (5/6/2023).
Dikatakan Kepala Dinkes Provinsi Sumsel kita emang untuk upaya pencegahan ini promotif preventif Dinkes intinya kita promotif preventif dalam rangka jangan sampai terjadi lagi penyakit-penyakit Thalassaemia Mayor.
“Jadi kita melalui upaya promotif preventif menghimbau kepada masyarakat yang harus cek darah tersebut,” ujarnya.
Kemudian, apakah anaknya pembawa sifat atau tidak, jadi kalau sudah membawa sifat, kawin sama pembawa sifat maka akan terjadi Thalassaemia Mayor seumur hidup.
“Kita provinsi Sumsel nomer 7 di Indonesia untuk penderita Thalassaemia cukup banyak, dan penyebabnya adalah gen,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, makanya tadi terapi promotif preventif dengan mencegah jangan sampai terjadi kawin antar pembawa sifat tadi.
Makanya anak-anak yang sudah remaja itu di cek darahnya apakah membawa sifat Thalassemia.
“Kalau dia membawa sifat Thalassaemia, ini harus nikah dengan orang yang tidak punya sifat Thalassaemia,” katanya.
Masih dilanjutkannya, POPTI untuk Sumsel baru ini sudah ada sebelum yang ini. Kita mengajak POPTI ini nanti pada saat pertemuan-pertemuan kita yang mengundang orang banyak, kita menjadi penyuluh, edukasi kepada masyarakat
“Dan juga preventif bagaimana mencegah jangan sampai terjadi pernikahan membawa sifat baik dengan masyarakat, dan kita akan kerjasama beberapa sektor,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, selain itu juga kita membantu untuk kegiatan mereka juga insya Allah kita bantu apa. Harapan kita kepada ketua terpilih ini harus lebih aktif lagi, karena kita lihat semakin tahun semakin meningkat jumlah penduduk Thalassaemia.
“Berarti upaya pencegahannya kurang namanya, upaya-upaya untuk mencegah jangan sampai terjadi itu, kalau sudah sama-sama nikah, dan sama-sama cinta sulit untuk memisahkannya, itu yang susah,” tutupnya.(ton)
