Kapolri Tito Kanarvian Minta Demo 4 November Untuk menaati peraturan

Kapolri Tito Karnarvian/ Foto Net

Jakarta -Newshanter.com.- Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengimbau kepada seluruh pihak yang akan melakukan aksi demonstrasi pada 4 November untuk menaati peraturan. Kapolri juga meminta, kepada seluruh masyarakat untuk menghindari aksi-aksi provokatif.

“Jadi begini rekan-rekan, ini kan ada rencana penyampaian pendapat di muka umum tanggal 4 (November), tentu sesuai undang-undang kita memberi ruang untuk itu. Untuk itu kita melakukan koordinasi-koordinasi, baik terhadap teman-teman yang akan melakukan unjuk rasa, kita persilakan tapi tolong dilaksanakan dengan tertib,” ucap Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di acara pembukaan sidang umum Interpol, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

Menurut Tito, kebebasan menyampaikan pendapat sudah diatur dalam UU No 9/1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat. Dia mengatakan dalam undang-undang itu sudah diatur tata cara melakukan aksi demo termasuk menindak aksi provokatif.

“Di media sosial ada hal-hal yang kita lihat provokatif, bahkan ada yang mengajak kekerasan dan lain-lain. Tolong masyarakat kemudian yang akan melakukan unjuk rasa juga tolong betul-betul tidak melakukan aksi-aksi anarkis, ikuti aturan hukum, aturan-aturan main dalam penyampaian pendapat di muka umum,” ujarnya.

Tito menegaskan bagi para peserta demo yang melakukan aksi anarkis, pihaknya tidak akan segan-segan menindak para pelaku. Hal itu perlu dilakukan supaya para peserta demo tidak melakukan aksi yang dapat merugikan kepentingan umum.

“Kalau tindak kriminal otomatis kita akan melakukan penegakan hukum. Apa lagi kalau tindakan kriminal itu mengancam nyawa petugas, atau mengancam nyawa masyarakat. Maka kami juga wajib untuk melindungi masyarakat dari tindakan aksi-aksi kriminal,” ucapnya.
Sementara Tito Karnavian, membenarkan adanya penarikan anggota Brimob dari luar kota ke Jakarta. Penarikan itu untuk mengamankan ibu kota DKI jelang rangkaian acara Pilgub DKI 2017.

“Iya, ada beberapa satuan Brimbob, termasuk ada beberapa satuan Brimob dari luar wilayah juga yang kita tarik untuk mengamankan (Pilkada DKI),” ujar Tito.

Namun Tito tidak menjelaskan secara rinci apakah penarikan pasukan Brimob dari luar daerah khusus untuk pengamanan tanggal 4 November atau untuk keseluruhan rangkaian Pilkada. Seperti diketahui, 4 November nanti sejumlah Ormas Islam akan melakukan aksi demonstrasi.

Terkait aksi unjuk rasa yang akan dilakukan sejumlah organisasi pada 4 November nanti, Polri saat ini masih menghitung jumlah pesertanya.

“Kita akan hitung sesuai jumlah yang akan demo, yang pasti kita minta masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi, baik itu di sosial media. Ini menumpuk ya masalah dugaan pidana, plus kebetulan masalah situasi menjelang pilkada jadi memang banyak kepentingan-kepentingan,” ucap Tito.

Tito menambahkan, Kepolisian juga akan menggandeng TNI di seluruh daerah untuk pengamanan Pilkada. Dia berharap tidak ada kejadian anarkis dalam pagelaran Pilkada serentak tahun 2017.

“Untuk itulah kita mengharapkan dengan soliditas antara TNI, Polri, dengan semua lapisan masyarakat, kita mengharapkan, saya yakin masyarakat Indonesia menghendaki agar situasi wilayah Indonesia dalam keadaan aman,” ujar Tito.(DTC/01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *