Ini Kata Direktur TMJ Palembang, Tidak Ada Pengaruh Terkait Transportasi

Palembang, newshanter.com – Terkait sedang berkembangnya masalah tranportasi yang ada di kota Palembang yang dialami oleh perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam hal ini Trans Musi Palembang yang sedang mengalami kesulitan untuk operasionalnya, maka tidak membuat pengaruh dari aktifitas dari Bus Trans Musi Jaya Palembang, demikian diutarakan oleh Direktur Utama PT Trans Musi Jaya Palembang H Anthony Rais saat ditemui dikantornya.

Dikatakan Anthony Rais, untuk gonjang-ganjing itukan Trans Musi, itukan dibawah BUMD PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J), itu unit yang dia jalan selama ini 3 koridor, kalau pengaruh kita tidak ada, karena kita dijalur masing-masing, dia dijalur dia, kita dijalur kita.

Kita masih pakai rute lama, yakni Alang-Alang Lebar-Dempo, Alang-Alang Lebar-Talang Jambe sampai Talang Betutu, Jakabaring-Plaju, Asrama Haji-Sako.

“Kalau kami ini hanya operator, jadi tidak bisa minta rute, karena itu wewenang dari perhubungan kota Palembang,” ujarnya.

Kemudian, kemarin ada kunjungan kerja dari Menteri Hubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI), mungkin ada berbicara tentang itu. Tapi saya dapat informasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) kota Palembang, ya transportasi Trans Musi tetap jalan.

Karena itukan namanya di subsidi pemerintah kota (Pemkot) Palembang, karena sekarang secara administrasinya mereka sedang diberesi sebenarnya.

“Tidak ada pengaruhnya, makanya kami ini langsung dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, untuk operasionalnya sendiri tidak ada pengaruh, makanya kami ini langsung dari Kemenhun RI, jadi kalau kita dapat anggaran ya kami kelola disini, tidak ada katanya kita setor ke PT SP2J laju kami minta lagi.

“Karena apa yang kita gunakan di TMJ ini yang kita laporkan ke Kemenhub RI. Untuk saat ini masih belum putus untuk pembayaran dari Kementerian untuk ongkosnya, masih dalam kajian di Bank Indonesia (BI),” katanya.

Masih disampaikannya, kalau memang ya bayar, paling dia nanti kita akan terintegrasi LRT. Kalau sekarang ini sedang gembas-gembosnya adalah angkot, yakni PTS angkot, namun untuk keterangan lebih lanjut bisa hubungi Dishub.

“Untuk subsidi dari Kemenhub RI kurang lebih 50 Milliar untuk operasional selama 1 tahun. Sedangkan untuk kendaraannya sendiri masih yang lama, yakni 66 bus, yang beroperasi 59 bus yang jalan, dan sisanya adalah 7 bus untuk cadangan,” bebernya.

Masih dilanjutkannya, kalau untuk kendaraan kita sendiri, karena kita adalah operator, jadi yang menentukan itu adalah orang dari Kemenhub RI dan diawasi oleh Surveyor Indonesia, jadi kalau dia kurang nanti akan diatur.

Kendaraannya sendiri dari Kemenhub RI, ini dahulu merupakan bantuan dari Kemenhub RI ke Pemkot Palembang untuk dioperasionalkan.

“Karena kemarin itu banyak kemarin itu Indralaya tidak jalan, dari Alang-Alang Lebar ke Jakabaring tidak jalan, maka bis inilah kita usulkan ke Kementerian,” jelasnya.

Ditambahkannya, dari Menhub RI ke Pemkot Palembang, kita mintanya izin ke Kemenhub RI, bukan punya SP2J, ini bantuan yang dahulu kita minta, ada 39, ada 15, dan 10.

Kalau kondisi kendaraan kita mengambil kemarin ada yang bagus dan ada yang tidak bagus, yang tidak bagus kita perbaiki, kalau kondisi saat ini sudah diangka 95 persen, karena kita rutin untuk pengecekan kendaraan, misalnya ganti oli semuanya APM, bukan kita mengisi sendiri.

“Isuzu sama Isuzu, Hino sama Hino, karena kita melaksanakan ini dibayarnya sesuai apa yang kita jalani,” tegasnya.(ton)

Pos terkait