INAGURASI Program Deepening Desa Brilian 2022 Diresmikan, Ini Harapan Dari Kegiatan Ini

Palembang, newshanter.com – Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel H Herman Deru menghadiri dan membuka secara langsung acara INAGURASI Program Deepening Desa Brilian 2022 yang diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersama dengan Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang.

Adapun kegiatan ini sendiri turut hadir dari pemprov Sumsel yakni Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) provinsi Sumsel Drs Edward Candra, Perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) provinsi Sumsel, Karo Perekonomian Provinsi Sumsel Afrian Joni, Rektor UNSRI Palembang Prof Dr Ir H Aniss Saggaf, MSCE, dari PT BRI yakni Manager Ultra Micro Bussines and Social Enterprenuership and Incubation BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Palembang Joko Sriyatno, dan undangan lainnya

Adapun tema yang diambil adalah “Digital kewirausahaan dan penguatan ekonomi desa berkelanjutan”. Dan kegiatan ini dipusatkan di ruang meeting The Zuri Hotel Palembang, Selasa (20/9/2022).

Dikatakan Gubernur Sumsel H Herman Deru, membuat kompetisi untuk menumbuhkan desa-desa brilian, dimana desa brilian itu desa yang mengerti potensinya. Desa yang mengerti mengelola potensi itu, desa yang mengerti memanage hasilnya. Dan tujuan akhirnya adalah tentu untuk kesejahteraan bagi suatu desa itu, dan teruslah Unsri berkiprah bersama BRI, mudah-mudahan ini dapat segera melahirkan desa-desa brilian.

“Dimana pada hari ini diikuti oleh dari provinsi Sumsel, Jambi, Bangka Belitung, dan saya ucapkan terima kasih kepada UNSRI dan PT BRI,” ujarnya.

Menurut Rektor UNSRI Palembang Prof Anis, syukur alhamdulillah kita dapat berkumpul bersama melaksanakan akhir daripada tahapan yang dilakukan oleh BRI bekerjasama dengan Badan Pengelola Usaha UNSRI, dan pemprov Sumsel.

“Kita melaksanakan suatu kegiatan yang sangat mulia untuk mendidik anak-anak kita yang berada di desa, pengelola desa yang diberikan keilmuan khususnya dibidang ilmu pengetahuan yang pada saat ini berbasis ilmu teknologi (IT),” ungkapnya.

Kemudian, bagaimana mengelola desa dengan baik beserta UNSRI mendampingi selama 1 bulan untuk urusan-urusan akademiknya. Acara seperti ini sangatlah baik, dan seharusnya di kloning oleh kita sebagai contoh yang dilakukan oleh BRI.

Dimana yang dilakukan oleh BRI sudah tahun ke lima, dan harapan kita memang, kegiatan-kegiatan seperti ini adalah suatu ke kombinasian 3 unsur yang dari dahulu.

“Dimana saat ini ada yang disebut dengan ABG yakni Akademisi, Bussiness dan Government,” katanya

Dilanjutkannya, ada lagi generasi berikutnya disebut dengan Tri Patrit bergabung 3 unsur, bekerjasama untuk membangun masyarakat.

Sesuai dengan apa yang sudah dicanangkan oleh pemprov Sumsel, bahwa mempunya visi yang luar biasa yakni “Sumsel Maju Untuk Semua”.

“Dimana untuk menggali potensi-potensi daerah dengan cara memberikan pelatihan, pendampingan, sehingga desa-desa kita itu yang selama ini sudah maju akan semakin maju lagi,” bebernya.

Begitu juga disampaikan Manager Ultra Micro Bussines & Social Enterprenuership and Incubation BRI Kanwil Palembang Joko Sriyatno mengatakan, dimana untuk para pemenang desa kategorinya sendiri ada beberapa, yang jelas poin utamanya adalah bagaimana desa itu bisa berinovasi, berkreasi, supaya desa itu tumbuh kembang menjadi desa yang lebih maju, itu poin utamanya.

“Sedangkan prosesnya selama 2 bulan, dimana tahapan sendiri adalah tahapan pendaftaran, tahapan seleksi, tahapan pelatihan, tahapan akulturasi, dan tes,” imbuhnya.

Masih diungkapkannya, dimana yang mengikuti terdiri dari 54 desa dari 3 provinsi, adapun provinsi yang ikut yakni provinsi Sumsel, Jambi, dan Bangka Belitung (Babel).

Dengan terpilihnya desa pemenang ini harapannya adalah mendorong dan memancing desa-desa yang lain untuk segera bergerak.

“Dan turut serta dalam kegiatan pemberdayaan desa brilian ini, dan harapannya desa bisa melengkapi, karena masih banyak desa yang aspeknya masih belum,” jelasnya.

Ditambahkannya, sehingga bangkit, menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) punya produktifitas, punya usaha, dan berkontribusi menghasilkan PAD.

Kenapa kita pilih UNSRI, karena UNSRI adalah akademisi yang sudah sangat luar biasa bagusnya, dan kami bergandeng tangan dengan UNSRI ini untuk mendorong serta menciptakan inovasi-inovasi dari desa, khususnya dari pengembangan sumber daya desa.

“Kemungkinan akan ada desa-desa brilian lanjutan, karena kita tidak bisa terpisahkan dari peran akademisi,” tegasnya.(ton)

Pos terkait