NewsHanter.com,PEKALONGAN – Hal ini yang selalu menjadi bahan obrolan saat sejumlah warga dan Satgas TMMD Reguler ke-107 Kodim 0710/Pekalongan, disaat istirahat kerja merehab rumah Suwarni di Dukuh Pepedan, Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Sejumlah warga yang masih tetangga Suwarni mempertanyakan kenapa Tentara Satgas TMMD saat merehab rumah Suwarni begitu teliti dan semuanya harus sip. ”Saya harus tanyakan hal itu, karena saat ikut kerja bhakti merehab rumah Bu Suwarni, ada sedikit pekerjaan yang kuras pasa saja, mereka minta supaya dibetulkan,” ungkap Mudzar, tetangga Suwarni yang ikut kerja bhakti merehab rumah tersebut, Kamis (2/4/2020).
Dia mengatakan, seorang tukang yang dibayar pun, saat merehab rumah mungkin tidak se njlimet seperti yang dilakukan oleh para TNI yang sedang ber TMMD di desanya. Dicontohkan, saat membuat pondasi misalnya, kedalaman pondasi dan ukuran adonan untuk menumpuk batu diperhatikan begitu teliti, ”kok menurut saya seperti mau dinilai saja,” tambah Mudzar.
Menjawab pertanyaan yang begitu kritis, Babinsa Pantirejo, Sertu Sutrisno tampil dan memberi jawaban, bahwa sebetulnya yang dilakukan para anggota Satgas saat merehab rumah Suwarni itu merupakan hal yang standar.
”Standar artinya, bahwa semua kegiatan fisik yang diprogramkan di TMMD Kodim Pekalongan, tidak hanya di perehaban RTLH saja, semua dikerjakan dengan perencanaan yang matang dan dipraktekan di lapangan. Artinya bahwa di gelaran TMMD di Pantirejo, TNI Kodim Pekalongan ingin menciptakan karya yang berkualitas,” jelas Babinsa Sutrisno. (rus)
