Haedar Nashir Ketum Muhammdiyah ,Gantikan Din Syamsuddin

Haidar Nashir/ Foto DETIK>COM
grafis/ DETIK.COM
grafis/ DETIK.COM

Makassar – Muktamar ke-47 Muhammadiyah sudah menghasilkan ketum Pimpinan Pusat (PP) yang baru. Haedar Nashir terpilih sebagai ketum, dan Abdul Mu’ti sebagai sekretaris umum.

“Alhamduillah sidang 13 anggota PP berjalan tertib, lancar, sehingga hanya memerlukan waktu 10 menit. Sidang tersebut menghasilkan calon ketua umum dan sekretaris umum,” kata Ketua Panitia Pemilihan Ahmad Dahlan Rais membuka pengumuman dalam Sidang Pleno VIII Muktamar ke-47, Makassar, Kamis (06/08/2015).

“Tidak berpanjang kata, sidang 13 PP Muhammadiyah mengusulkan sebagai ketum PP Muhammadiyah adalah Doktor Haji Haedar Nashir, bisa diterima?” tanya Dahlan ke muktamirin.”Setuju!!! Sah!!!” jawab Muktamirin kompak sambil bertepuk tangan.
Kemudian Dahlan mengumumkan bahwa Sekretaris Umum PP Muhammadiyah adalah Abdul Mu’ti.

Haedar Nashir ketika jumpa pers, tak lupa mengucapkan selamat atas selesainya muktamar Nahdlatul Ulama. Sosiolog UGM ini menyatakan siap bergandengan tangan dengan NU untuk mencerahkan bangsa.

“Yang penting kita ucapkan selamat, dan Insya Allah sebagaimana tradisi kami ke depan, kita akan kerja sama dalam aspek dan program yang bisa kita kerja samakan untuk kebaikan bangsa dan umat,” kata Haedar dalam jumpa pers di Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sulsel, Kamis (6/8/2015).

Haedar mengatakan Muhammadiyah ingin mendorong umat beragama mengembangkan nilai-nilai toleransi, kemajuan dan perdamaian. Fokus Muhammadiyah tetap di bidang pendidikan, namun juga akan berperan di bidang politik dalam rangka mengawal kebijakan Pemerintah agar tetap berpihak kepada rakyat.”Kemudian juga melakukan usaha-usaha yang sifatnya pengentasan kemiskinan,” ujar pria yang aktif menulis ini.

Haedar ingin membawa Islam memimpin gerakan pencerahan, tak hanya untuk Indonesia, tapi juga dunia.”Dalam konteksi kemanusiaan universal, Muhammadiyah akan berupaya menyinergikan pihak-pihak yang berperan menciptakan kedamaian untuk area kawasan, sehingga kita bisa memberikan sumbangan etika global,” ujarnya.

Siapa Dr. H. Haedar Nashir M.Si. Ia lahir di Bandung 25 Februari 1958 (57 tahun). Riwayat pendidikannya dimulai di SD/MI Ciparay Bandung, kemudian Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya dan SMA Negeri X Bandung.

Haedar lalu mengambil kuliah di STPMD Yogyakarta. Setelah menamatkan gelar S1, Haedar kembali mengambil kuliah untuk gelar S2 dan S3 yang diraihnya dari Fakultas Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM) bidang Sosiologi.

Haedar menjadi anggota Muhammadiyah Cabang Ngampilan, Yogyakarta sejak tahun 1983 dengan nomor baku 545.549. Kegiatan keorganisasiannya di Muhammadiyah sebagai ketua I PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) periode 1983 – 1986 dan Departemen Kader PP Pemuda Muhammadiyah periode 1985 – 1990.

Setelah itu, Haedar masuk di Pimpinan Pusat Muhammadiyah mula-mula sebagai Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah (BPK-PAMM) periode 1985 – 1995 dan 1995 – 2000.

Lalu duduk sebagai salah seorang ketua PP Muhammadiyah di bawah ketua umum Din Syamsuddin untuk dua periode tahun 2005-2015. Haedar tidak memiliki catatan pernah duduk di partai politik manapun.

Isteri Haedar adalah Dra Siti Noodjannah M.Si, M.M yang tak lain ketua organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah. Haedar dikenal sebagain penulis yang produktif di kalangan Muhammadiyah. Di antara judul buuk yang ditulisnya ‘Muhammadiyah Gerakan Pembaruan’, ‘Memahami Ideologi Muhammadiyah, ‘Islam Syariat’, ‘Muhammadiyah Abad Kedua’ dan lainnya.(DTC.NHo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *