Gubernur Sumsel Ajak Masyarakat Untuk Melestarikan Adat Istiadat Peninggalan Leluhur

  • Whatsapp

Palembang,newshanter.com – Pekan Adat Sumatera Selatan yang di gelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan berserta Pengurus Pembina Adat Sumsel periode 2019-2024 yang dibuka oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, diselenggarakan di Taman Bukit Siguntang, Kamis (12/11/2020).

Tujuan diselenggarakan kegiatan ini yaitu melindungi,memanfaatkan, dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung didalam adat istiadat Sumatera Selatan yang sangat beragam dan kaya, meningkatkan kemampuan dan peran serta pengurus pembina adat Sumsel yang telah diresmikan oleh Gubernur Sumsel pada Desember 2019 yang lalu.

Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan kita harus melindungi kebudayaan kita. Jika tidak generasi muda kita akan akan kehilangan arah dan jati diri.

“Dengan demikian kita juga memerlukan pembangunan manusia atau pembangunan non fisik karena pembangunan fisik saja tanpa membangun non fisik maka akan timpang dan berbahaya bagi masa depan bangsa daerah dan negara kita,” ujarnya.

Bukti bahwa adat-adat kita sangat kaya antara lain dapat kita saksikan dalam pekan adat Sumsel ini. Kita akan lihat keberagaman dan keindahaan busana adat, sastra, kultur, peninggalan tradisi menulis kita dimasa lalu, permainan tradisonal dan kesenian.

“Apa yang kita miliki seharusnya kita jaga. Itulah amanat para pendahulu kita agar kita selalu memegang nilai-nilai luhur secara teguh yang diwariskan sekaligus memiliki identitas yang kuat,” katanya.

Ia berharap sekecil apapun adat istiadat milik kita harus dijaga.

“Tanpa disadari kita sedikit demi sedikt sudah meninggalkan adat dan budaya yang paling sangat dikhawatirkan adalah didalam perilaku yang sudah melenceng dari identitas Sumsel,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan kegiatan ini merupakan suatu program kerja adat yang sudah dibentuk.

“Lembaga adat ini adalah lembaga yang dibentuk dan di SK oleh gubernur dan mereka merupakan mitra dari dinas kebudayaan dan pariwisata mitra dari pemerintah untuk dibangkitkan kembali adat budaya untuk melestarikan adat dan budaya yang ada di Sumatera Selatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, seperti yang disebutkan dalam sambutan gubernur yaitu Sumsel ini belum memiliki jati diri yang sebenarnya.

“Contoh Lampung. Lampung dari bahasa sebutannya provinsi Lampung, bahasa lampung kemudian ada budaya Lampung. Nah kita provinsi Sumsel tapi kita tidak punya bahasa Sumsel. Kita punya bahasa yang beragam ada bahasa Komering, bahasa Ogan, bahasa Ranau,” bebernya.

Maka dari itu Gubernur mengharapkan lembaga adat ini akan menciptakan sebuah bahasa yang merupakan bahasa persatuan untuk Sumsel. Kemudian dari lembaga ini akan melestarikan budaya-budaya di Sumsel yang begitu banyak yang tersebar di 17 kabupaten kota.

“Kita ketahui bahwa Sumsel terdiri dari 59 paguyuban dimulai dari Sabang sampai Marauke. Sumsel ini adalah miniaturnya Indonesia karena semua budaya dari Sabang sampai Marauke ada di Sumsel. Mereka yang datang dari seluruh nusantara mereka adalah bagian dari masyarakat Sumsel,” pungkasnya. (raf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *