PALEMBANG.Newshanter.com – Festival Sriwijaya yang akan berlangsung pada tanggal 22 Agustus hingga 27 Agustus 2017 akan berbeda dengan Festival Sriwijaya tahun sebelumnya. Festival Sriwijaya pada tahun 2016 lebih pada seremonial dengan menampilkan drama teatrikal Kerajaan Sriwijaya.
Pada tahun ini akan menampilkan Cultur Event dan Kuliner Event dari kabupaten/kota se-Sumatera Selatan (Sumsel). Festival Sriwijaya akn dihadiri oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Dirjen Kebudayaan dan Deputi Pemasaran Kementerian Parawisata, hal itu disampaikan oleh Akhmad Najib Ketua Pelaksana Festival Sriwijaya yang juga Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra usai rapat pesiapan Festival Sriwijaya di Ruang Rapat Bina Praja, Senin (21/08/2017).
“Akan ada penandatanganan MoU dengan kabupaten/kota untuk mempromosikan, memperkenalkan destinasi. Berbeda dari tahun lalu adalah cultur event yang dipersiapkan beberapa kesenian yang akan ditampilkan oleh kabupaten/kota dalam rangka Road to Asian Games,” jelas Najib.
Lanjutnya, Festival Sriwijaya akan dikaitkan dengan menjelang satu tahun Asian Games. Mengapa cultur event karena apapun yang dikerjakan ataupun latar belakang jangan sampai melupakan akar budaya.
“Asian Games merupakan event Internasional tapi di dalamnya ada muatan lokal event. Kita akan memberikan kesempatan kepada industri-industri seperti hotel dan kuliner untuk mengambil bagian, jangan sampai hanya menjadi penonton,” ungkapnya.
Ditambahkannya, acara yang akan dimulai pukul 16.00 WIB menampilkan cultur dan kuliner event dan dilanjutkan pembukaan pada malam harinya.
Budaya akan diperkenalkan kembali, jangan sampai anak-anak lebih mengenal budaya asing dari pada budayanya sendiri.
“Saat ini anak-anak akan lebih kenal dengan lagu Despacito dari pada lagu kebile-bile, malah lagu kebile bile dianggap kampungan.
Festival Sriwijaya bukan seremonialnya tetapi bagaimana memberikan nuansa menuju Road to Asian Game, kabupaten/kota dapat memperkenalkan cultur even masing-masing.
“Saya berharap kota Palembang menjaga keamanan dan kenyamanan, dan itu semua menjadi kewajiban semua masyarakat,” harapnya.*




