PALEMBANG –Newshanter.com. Jajaran Reskrim Unit Pidana Umum (Pidum) Polresta Palembang berhasil meringkus dua pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap korban Lisnawati (44) warga Jalan Komering II No 76 Kelurahan Sematang Borang Palembang.Mayat korban ditemukan dikawasan jalan tanah di Jalan Mekarsari RT 29 Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus Kamis (22/12/2016)
Dua tersangka Feri Albino (25) dan Hery Chandra (30) warga Jalan Pengadilan Tinggi Pologadung Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang berhasil ditangkap polisi Selasa (03/01/2017). Karena melawan petugas keduanya terpaksa dilumpuhkan dengan tembabkan.
Dari para tersangka, petugas menyita satu unit Mobil jenis Xenia nopol BG 1658 UC warna putih dan satu unit handphone merek Asus untuk penyelidikan lebih lanjut. Ditangkap kedua pelaku ini, atas laporan Tansri Irawan (48) warga Jalan Perumahan Geriya Asri Blok B No 54 RT 15/05 Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus ke Polsek Gandus Palembang yang merupakan keluarga korban.
Kapolresta Palembang, Kombes Wahyu Bintono Hari Bawono, usai gelar perkara dihalaman Mapolresta Palembang, Rabu (04/01/2016) mengatakan kedua tersangka dalam menjalankan aksinya secara acak dan pelaku sama sekali tidak kenal dengan korban.
“Secara kebetulan pelaku yang sedang mencari mangsanya ini bertemu dengan korban yang baru keluar dari Bank BRI Cabang Kenten,” ujar Wahyu didampingi Kasat Reskrim, Kompol Maruly Pardede.
Setelah melakukan penyelidikan selama dua belas hari, kata Wahyu, akhirnya anggotanya berhasil mengungkap kasus tersebut dan membekuk kedua pelaku yakni Feri Albino (25) dan Hery Chandra di kediamannya masing-masing.
“Karena tersangka ini melakukan perlawanan saat akan ditangkap maka kita lakukan tindakan tegas. Dari tangan tersangka, kita dapatkan barang bukti berupa handphone merk Asus milik korban dan satu unit mobil Xenia BG 1658 UC. Atas perbuatannya, tersangka bisa dihukum 20 tahun dan bisa hukuman mati karena melanggar pasal 365 ayat 4 KUHP,” tegas Wahyu.
Sementara itu, tersangka Feri saat ditanya menjelaskan, pada hari kejadian ia dan Hery berkeliling untuk mencari korban. Ketika berada di depan Bank BRI Cabang Kenten mereka melihat korban baru keluar dari Bank tersebut.
“Saya tegur pak, berpura-pura saya kenal dengan anak korban. Tadinya dia ragu tapi setelah saya yakinkan akhirnya dia mau ketika saya tawarkan untuk mengantarkanya pulang,” terang Feri.
Ketika sudah berada didalam mobil, kata Feri, barulah Hery keluar dari sembunyi di belakang jok dan langsung membekap korban hingga korban meregang nyawa.
“Setelah korban meninggal, kami ambil uangnya dan kami lucuti perhiasannya pak. Untuk meninggalkan jejak, mayatnya kami buang dikawasan Gandus,” ujarnya.
Seperti diberitakan Newshanter.com sebelumnya Sesosok mayat wanita tanpa Identitas ditemukan dalam posisi tangan terikat di semak pinggir Jalan Bomba Jaya RT 29/5 tidak jauh dari Raider 200 Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang pada Rabu (21/12/2016) sekitar pukul 15.00.
Nomor Ponsel Tidak Aktif
Ternyata korban bernama Lisnawati (54) warga Jalan Komering 2 No 76 Kelurahan Sematang Borang Kecamatan Sematang Borang Palembang.Hal tersebut setelah dipastikan oleh adik kandung korban, Irawan (48 warga Gandus Palembang yang mencek mayat wanita tersebut di kamar Jenazah RS Bayangkara Jalan Jendral Km 4 Palembang.
“Dia benar kakak perempuan kandung saya bernama Lisnawati (54),” ujarnya kepada wartawandi Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel, Kamis (22/12/2106).
Dikatakannya, sebelum kakak perempuannya tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal, awalnya sekitar 10.30, kakaknya tersebut izin kepada anak menantu untuk pergi mengikuti rebana bersama rombongan tidak jauh dari rumah.“Tapi setelah sampai siang, dihubungi nomor ponselnya juga sudah tidak aktif lagi dan baru sekitar pukul 20.00, mendapatkan kabar kalau kakak sudah di RS Bhayangkara seperti ini,” terangnya.
Masih dikatakannya, usai mengikuti rebana, kakak perempuannya tersebut sempat pergi ke Pasar Sako bersama kawannya hingga akhirnya bertemu kawan yang lain.“Kata seorang kawannya, setelah sampai di pasar sempat bertemu dengan kawannya yang lain tapi tidak tahu siapa kawannya itu,” ungkapnya.
Ketika disinggung apakah barang-barang milik kakaknya tersebut ada yang hilang, Irawan mengungkapkan, barang berharga berupa kalung dan gelang termasuk tas yang dibawa saat pergi mengikuti rebana sudah tidak ada lagi. “Saya tidak tahu jadi korban perampokan apa bukan tapi barang-barang berharganya memang hilang,” tuturnya.(bb/01)






