Di Padang Gara-Gara Salah Pasang Jilbab, Siswi SMK 10 Dihajar Senior

ILustrasi

PADANG, Newshanter.com — Kasus kekerasan terha­dap pelajar dengan dalih senioritas kembali terulang di Kota Padang. Kali ini, siswi kelas 2 SMK 10 Padang, MF (16) babak belur dihajar oleh seniornya, YN (17) yang duduk di kelas 3. Tak terima, orang tua MF, Nency Eradona, Kamis (1/9) melaporkan kejadian itu ke Polsek Koto Tangah.

Penuturan MF pada Haluan di Mapolsek Koto Tangah, pemukulan ini terjadi saat waktu istirahat Shalat Zhuhur, Kamis (1/9). Dia bersama kedua rekannya DF (16) dan TR (16) sedang duduk di kantin. Tiba-tiba dia dipanggil oleh siswa kelas I untuk menghadap YN di ruang kelasnya yakni ruang kelas III Budi Daya Perikanan (BDP).

Setiba di sana, MF su­dah dinanti oleh YN dan beberapa rekan satu kelas­nya. Ketiga siswi kelas 2 ini didirikan di depan papan

tulis. Kemudian dibentak dan dimaki. Disaat yang bersamaan juga, YN melayangkan pukulan ke dada MF.

“Saya disuruh masuk ke ruang kelas kemudian pintunya di tutup. Di dalam itu banyak anak kelas 3 jurusan BDP. Banyak yang membentak kami dan berkata kotor. Tapi yang kena pukul cuma saya saja. Sedangkan TR dan DF tidak,” kata MF.

Dijelaskannya, alasan senior kelas 3 memanggil ke dalam kelas setelah melihat MF mengubah corak lingkaran jilbab, di luar aturan sekolah. “Di sekolah ini kalau berjilbab, ada lekukan dan gulungan khusus yang menandakan kami siswi SMK 10. Lekukan dan ciri khas ini yang kami ubah di kantin sekolah dan dilihat oleh senior. Niat kami supaya tidak kepanasan saja. Itu pun rencananya, pola jilbab ini akan dibentuk seperti semula lagi setelah dari kantin,” kata MF lagi.

Tidak terima anaknya dipukuli, orang tua MF, Nency Eradona langsung memprotes tindakan yang dilakukan oleh senior ke sekolah. Namun, respon pihak sekolah tidak memuas. Karena itu dia memilih untuk melaporkan kejadian ini ke Polsek Koto Tangah.

“Saya sudah mencoba agar persoalan ini diselesaikan secara baik-baik di internal sekolah. Tetapi respon yang saya dapatkan tidak baik. Karena itulah saya memilih untuk melaporkan kejadian ini ke Polsek Koto Tangah,” kata Nency.

Kapolsek Koto Tangah, John Hendri mengatakan laporan telah diterima dengan No.Pol : SPBL-555-K-VIII-2016-sektor dan segera diproses. Rencananya, akan dilakukan pemeriksaan saksi terkait laporan pengania­yaan ini.

“Laporan sudah kami terima dan dalam waktu dekat akan kami proses. Dalam waktu dekat akan kami periksa para saksi dan me­manggil siswi terlapor tersebut,” kata John.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Habi­bul Fuadi yang ingin dikon­firmasi Haluan melalui telepon seluler, nomornya tidak aktif. (HLN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *