Jambi, NH – Perekrutan pengawai Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) RSUD Raden Mattaher kini mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan. Pasalnya, dalam perekrutan tersebut diduga terjadi KKN dan sarat titipan orang dalam Lingkungan Rumah sakit saja..
Aktifis LSM, Lembaga Pengawas Pelayanan Informasi Publik ( DPK- LP3) RI wilayah sumbagsel , Allan Rizaldi mengatakan, dugaan ada KKN dan tebang pilih dalam rekrutmen atau penerimaan pegawai Non Apateur Sipil Negara( ASN), ini dilihat dari banyaknya laporan dari masyarakat dan dalam internal Rumah sakit. pelamar yang mengetahui adanya penerimaan mendaftar sesuai kebutuhan yang diterima , syarat sudah ada tetapi dijegal dengan alasan tidak jelas oleh panitia rekruitmen RSUD Raden Mattaher Jambi .
“Salah satunya menimpa pelamar Ginanjar , Suami dari Pegawai ASN, di salah satu Bagian Kamar Jenasah RSUD Raden Mataher Jambi, warga JL. Rampai Karya maju Lr Kayu Manis RT 13 RW 05 No.50 B Kel. Simp IV Sipin . mengatakan, bahwa sudah puluhan tahun bekerja di RSUD Raden Mattaher, berdasarkan informasi dari sesama teman bekerja di RSUD , ada peneriman tenaga satpam, berhubung suaminya baru selesai mengikuti Diksar Satpam, karena sudah dipersiapkan jauh-jauh hari kalau Gedung baru VVIP RSUD Raden Mattaher akan ada peneriman pegawai baru.
Walaupun kerja di RSUD Raden Mattaher, namun informasi rekrutmen atau penerimaan terkesan tertutup hanya orang tertentu saja, ini kebetulan ada yang memberi tahu, kalau tidak juga tidak tahu. Setelah menghadap dan mengantarkan berkas untuk bagian Satpam yang kabarnya dibutuhkan sebanyak 55 orang , ke bagian SDM RSUD Raden Mattaher , tidak ada kejelasan dalam penerimaan diterima ini, ironisnya ada yang diterimatanpa belum mengikuti Diksar satpam. setelah di selusuri ternyata yang di terima ada unsur KKN dengan orang dalam Rumah saki sendiri. Setelah dikonfirmasi pihak SDM tidak ada kejelasa”, jelasnya,
Lebih lanjut Allan mengatakan, dari satu kasus ini tidak menutup kemungkinan berkas yang dinyatakan memenuhi syarat, jelas-jelas ada permainan dan rekayasa yang dilakukan oleh oknum SDM/panitia Rekrumen dan terindikasi ada titipan serta tidak tranfaransi, objetivitas dalam Rekrutmen Peneriman pelamar. hal ini juga merugikan pelamar yg memasukan berkas.
“Herannya, dalam rekrutmen itu RSUD manapun biasa melibatkan pihak ketiga, menjaga Transparansi dan objektivitas, tapi kok penyelenggaraannya begitu, di bawah kepemimpinan Plt Direktur utama ( dirut) Drg.iwan ini Jika kasus ini tidak segera direspon dan ditangani, maka akan menimbulkan polemik besar diRSUD Raden Mattaher, Propinsi Jambi ,” Tegasnya.
Allan Rizaldi menambahkan , “ Agar penyelenggaraan Rekrutmen atau penerimaan pegawai RSUD Raden Mattaher mengkaji ulang agar peneriman tranparan tidak hanya kucing-kucingan “Kami berharap pihak-pihak terkait dalam hal ini , RSUD Raden Mattaher dapat meninjau ulang proses rekrutmen atau peneriman, jangan ada KKN dan sejumlah uang untuk kepentingan oknum atau kelompok,” tandas Allan .
Hal ini juga akan kita tindak lanjuti menyurati Bapak Gubenur jambi , Ispetorat dan Ombusmen propinsi Jambi , dan KPK , menindak indikasi ada oknum yang bermain dalam rekrutmen Pegawai Non- Aparatur sipil Negara ( ASN) dilingkungan RSUD Raden Mattaher, ” Pungkasnya
Berdasarkan investigasi yang dihimpun dilapangan dalam Rekrutmen atau peneriman ini, bahwa pelamar yang dibutuhkan untuk mengisi pegawai di gedung VVIP RSUD Raden Mataher diantaranya Perawat, Bidan, Tenaga Keamana( satpam) Atmisi, Tranputer /pendorong Pasien. dan lainya. (Tim Redaksi)





