Dewan Pembina RTTI KH Yusuf mansyur Sampaikan Ini Terkait Kegiatan Seminar Nasional

Palembang, newshanter.com – Dewan Pembina Rumah Tahsin dan Tahfidz Indonesia (RTTI) KH Yusuf mansyur menghadiri serta melaunching pada kegiatan seminar nasional membumikan Al-Quran sampai penjuru negeri melalui RTTI dan launching metode mudah baca Al-Quran JARIYAH (Jari Hijaiyyah) yang diselenggarakan oleh yang dilaksanakan di Masjid Darussa’id jalan MP Mangku Negara Nomor 1589 kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II kota Palembang, Sabtu (21/10/2023).

Turut hadir di dalam seminar tersebut Lajrah Pertashih Al-Quran/Dewan Pakar Rumah Tahsin dan Tahfidz Indonesia (RTTI), KH Dr Ahsin Sakho Muhammad, Dewan Pembina RTTI KH Yusuf Mansyur, Dewan Pengurus Pimpinan Besar (PB) RTTI Sumsel Ustadz Mas Agus (Mgs) Ahmad Fauzan Yayan, SQ, Penyusun Buku Jariyah/Pengurus Besar Majlis Tahfidz Camp Ustadz Heri Kiswanto, S.Kom, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Daarul Quran Muhammad Bisyri, M.Pd, Dewan Pembina Rumah Tahfidz Provinsi Sumsel H Herman Deru, dan para peserta seminar nasional lainnya.

Dikatakan Dewan Pembina RTTI KH Yusuf Mansyur dalam sambutannya, disini saya sedikit saja ingin menjelaskan dari perspektif yang lain tentang mengawasi orang yang berinteraksi dengan Qur’an, belajar dan mengajar Qur’an disebut orang-orang terbaik. Dan logika ini membuat saya selalu berfikir selalu, yakni logika secara logika hadist ada yang fiqih dan Syafei.

“Secara logika hadist ketika Rasulullah Nabi Muhammad SAW bersabda yang sudah pada hapal orang-orang rumah tahfidz dan kaum muslimin, bahwa sebaik-baik dari kalian, yang terbaik diantara kalian adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Quran,” ujarnya.

Kemudian, cukup lama hadist ini menemani saya, dengan izin Allah, dan juga mengharap ridho dari orang-orang tua, dan guru-guru kami, diantara beliau ketika pertama kali datang ke Darul Qur’an, tahun-tahun dimana Ustad Yayan masih ada disana, dan hadist ini pasti keluar dari motivasi para guru-guru Qur’an. Kita sepakat bahwa Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah adalah tidak ada lagi yang lain dan terakhir, tapi lebih hebat adalah silsilahnya masih ada

“Saya mendorong Ustadz Yayan membuat buku lanjutan tentang apa yang saya sampaikan, bahwa secara sederhana, cara berfikir orang kampung, santri kampung model seperti saya, santri desa, tugas para Nabi itu membaca, dan membacakan Al-Qur’an,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, tugas para Nabi adalah belajar dan mengajarkan Al-Quran, mempelajari dan mengamalkan Al- Qur’an, mendakwahkan dan menyiarkan Al-Quran. Maka bila kita mau membaca dan membacakan, mau belajar dan mengajarkan, mau mempelajari dan mengamalkan, mau mendakwahkan dan menyiarkan secara sederhana, sekaligus itu sebagai doa kepada Allah SWT.

“Berharap dan mudah-mudahan kita masuk pada rombongan para Nabi dan Rasulullah, dan banyak dalil-dalil yang menunggu kita yang bukan siapa-siapa nanti masuk rombongan di Padang Mahsyar bersama para Nabi dan Rasul dimana paling mulianya adalah dari kalangan ummat itu Ahlul Qur’an,” katanya.

Masih dilanjutkannya, dari dahulu saya mencari kok bisa ya, orang yang cuma baca dan belajar, kalau yang mengajar mungkinlah namanya juga mengajar, ini belajar kok langsung dijuluki terbaik, ternyata itu pekerjaan para Nabi dan Rasulullah. Dimana ketika kita mau, mampu, bisa, bersedia dan sudi, belajar dan ikut membaca, mau mengajarkan dan mau membacakan maka kita sudah menjadi golongan mereka. Dimana untuk RTTI pengurusnya ada 1100 rumah tahfidz se Sumsel dan untuk jumlahnya sendiri akan terus bertambah.

“Karena se Sumsel raya ini sudah 4000 rumah tahfidz, dan alhamdulillah tadi dihadiri guru kita yakni guru kami mulia KH Dr Ahsin Sakho Muhammad. Mudah-mudahan dapat restu seluruh ulama di provinsi Sumsel khususnya kota Palembang, dan metode Jari Jahiayyah ini 2 jam bisa baca Al-Quran,” imbuhnya.(ton)

Pos terkait