Dana Sarana dan Prasarana SD N 3 Kembang Tanjung, ‘Raib’ Entah Kemana?

Lampung Utara, newshanter.com – Berbagai macam bantuan pemerintah pusat hingga daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan serta kenyamanan saat proses belajar mengajar berlangsung.

Namun sayang nya bantuan itu kerap disalahgunakan oleh oknum untuk meraup keuntungan pribadi.

Contoh nya saja yang terjadi di SD N 3 Kembang Tanjung, Kecamatan Abung Selatan yang diduga anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) tahun 2024 hingga 2025 dikorupsi oleh Kepala Sekolah (Kepsek) tersebut.

Hal itu dapat dilihat dari sarana dan prasarana gedung sekolah, seperti beberapa pintu ruang belajar siswa yang tidak memiliki engsel, sehingga pintu hanya diganjal menggunakan kursi.

Begitu pula plafon gedung sekolah yang banyak mengalami kerusakan. Bahkan gedung sekolah nampak kusam karena tidak ada nya pengecatan.

Padahal sebagai pengguna anggaran PA Kepsek tersebut, telah melaporkan penggunaan anggaran dana Bos untuk sarana dan prasarana dengan pagu anggaran yang sangat fantastis.

Pada tahun 2024 tahap pertama sebesar Rp 24.814.000, tahap kedua Rp 56.112.000 Dan pada tahun 2025 sebesar Rp 7.052.000.

Lalu dikemanakan dana yang telah diserap dan telah dilaporkan penggunaan nya. Faktanya perawatan sarana dan prasarana gedung sekolah masih kurang memadai.

Diduga dana telah dinikmati oleh Kepsek tersebut, untuk kepentingan pribadi.

Dari keterangan beberapa tenaga pengajar yang ditemui di sekolah, Selasa 04 November 2025, mengatakan “beginilah keadaan sekolah kami pak, beberapa bagian gedung telah mengalami kerusakan, tetapi tidak diperbaiki,” kata salah seorang guru yang tidak ingin menjelaskan namanya.

Dilain pihak, dewan guru lainnya pun menunjukkan pintu – pintu ruang belajar siswa yang rusak. Karena tidak ada engsel sehingga sulit ditutup kalau tidak diganjal. Kami sudah sering mengingatkan kepala sekolah, jelas guru yang juga tidak ingin nama dan keterangan nya diketahui Kepala Sekolah.

Sementara saat hendak dimintai tanggapannya, Selasa 04 November 2025, Prihatin sebagai Kepala Sekolah tidak berada ditempat.

Menurut salah seorang guru, Kepsek sedang ada rapat di sekolah Bhayangkari. Tukasnya.

Pentingnya pengawasan yang maksimal dari berbagai pihak, khususnya Dinas pendidikan dan inspektorat.

Jangan menerima laporan diatas meja saja, tanpa melihat fakta yang sebenarnya. Atau mungkin ada dugaan kerjasama untuk menikmati dana Bos tersebut. (Dam)

Pos terkait