Palembang, newshanter.com – Enam Dokter calon Rektor Universitas Sjakhyakirti Palembang menyampaikan programnya, visi, dan misi di depan tim seleksi Calon Rektor Universitas Sjakhyakirti Palembang, Senin (5/5/2025).
Keenam Doktor tersebut, tiga dari kalangan internal dan 3 dari eksternal yakni :
1. Dr. Ir. Nur Ahmadi MS;
2. Dr. H. Erryl Prima Putra Agoes, SH., MH;
3. Dr. Ir Mahdi Hendrich, SE., M.Si;
4. Dr. Enny Agustina, SE., SH., M.Hm., M.Kes;
5. Dr. Dra. Hermansyah, M.Si;
6. Dr. Dra. Andinasari., MM., M.Pd
Salah satu Calon Rektor Universitas Sjakhyakirti Dr. Erryl Prima Putra Agoes, SH , MH menyampaikan visi dan misinya dengan mengusung tema “Berdaya di Nusantara Berkarya untuk Dunia”.
Menurut Erryl pentingnya memperkuat karakter kebangsaan dan akar lokal dalam pengembangan kampus, sambil tetap mendorong seluruh civitas akademika untuk melahirkan karya-karya akademik yang berdampak di tingkat nasional hingga internasional.
“Kita harus tetap berpijak di bumi Nusantara namun mampu menjangkau dan berkarya hingga ketingkat dunia,” ujarnya.
Lanjut, ia menginginkan Sjakhyakirti menjadi kampus Berkarakter dan Berkelas Dunia.
“Saya menginginkan kampus ini menjadi perguruan tinggi yang berkarakter, unggul, inovatif, dan berdaya saing secara lokal maupun global. Kemudian menghasilkan lulusannya tidak hanya cerdas secara akademis tapi juga memiliki karakter kuat dan integritas kebangsaan,” katanya.
Selain itu pihaknya menyoroti pentingnya peningkatan mutu perguruan tinggi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Lanjut, untuk mendukung hal itu pihaknya mencanangkan tujuh misi prioritas mulai dari reformasi kurikulum, pelatihan civitas akademika, hingga pembangunan sarana dan infrastruktur kampus yang lebih kondusif untuk proses pembelajaran riset.
“Pendidikan tinggi harus menjawab tantangan masa kini tanpa kehilangan agar budayanya. Kita tidak bisa hanya menyatu masa depan tapi melupakan kebutuhan itu masyarakat saat ini,” katanya.
Tak hanya itu ia juga menyiapkan strategi nyata agar Universitas mampu bersaing dan menjawab kebutuhan zaman. Ia akan mendorong pengembangan program studi sesuai kebutuhan industri, memperkuat riset dan publikasi ilmiah, serta menjalin kolaborasi dan sektor pemerintah maupun swasta.
“Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri agar apa yang kita ajarkan selaras dengan kebutuhan di lapangan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kecenderungan perguruan tinggi yang terlalu fokus pada masa depan, tetapi sering melupakan realitas sosial dan kebutuhan saat ini. Karena itu pentingnya bagi universitas untuk tetap responsif terhadap masalah-masalah nyata masyarakat.
“Kami ingatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetap berpijak pada nilai-nilai karakter etika dan moralitas yang tumbuh dari akar budaya Nusantara. Banyak perguruan tinggi mengejar modernitas tapi kehilangan jati diri. Kita ingin membuktikan bahwa berkarakter bukan berarti tertinggal dan berpijak di bumi sendiri bukan halangan untuk mendunia,” ungkapnya.
Diakhir paparannya ia mengajak seluruh elemen kampus untuk berkolaborasi membawa Universitas Sjakhyakirti menjadi lebih maju dan diperhitungkan.
“Kemajuan Universitas hanya mungkin terwujud melalui kerja kolektif komitmen bersama dan semangat perubahan yang terorganisasi. Universitas bukan hanya tempat belajar tetapi tempat membentuk masa depan bangsa dan itu harus kita wujudkan bersama,” pungkasnya. (*)