MARTAPURA. Newshanter.com.- Dalam memimpin daerah tidak perlu memberikan program yang muluk-muluk dan menjanjikan sejumlah program yang luar biasa. Pemerintah cukup menjalankan program yang benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat.
Dan yang lebih penting, pembangunan yang dilakukan berdasarkan kebutuhan dan bukan berdasarkan keinginan pemerintahnya.
“Antara keinginan dan kebutuhan itu sangat jauh. Jika kita ingin membangun suatu wilayah bisa saja terlaksana. Tapi apakah pembangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan. Belum tentu. Untuk itu dalam membangun suatu daerah harus sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai dengan keinginan,” katanya.
Kholid mencontohkan bidang perekonomian. Yang dibutuhkan adalah kelancaran petani dalam membawa hasil bumi agar lebih cepat dan mudah membawanya ke luar daerah untuk dipasarkan.
“Bisa kita simpulkan bahwa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat butuh jalan yang bagus dan mulus agar hasil pertanian bisa dibawa keluar tepat waktu dan tidak membusuk dalam perjalanan karena kondisi jalanan yang sulit ditempuh,” katanya.
Jika perekonomian sudah terdongkrak, maka secara tidak langsung angka kemiskinan akan menurun karena masyarakat sudah merasakan kemudahan dalam segala aspek yang akan berimbas pada menurunnya angka kemiskinan.
“Tapi hal itu tidak bisa dilakukan jika tidak didorong dengan rasa aman. Artinya semuanya harus bersinergi dalam membangun suatu daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Pilkada OKU Timur diikuti oleh tiga kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati masing-masing pasangan nomor urut 1 HM Kholid-Feri dengan perolehan suara terbanyak berjumlah 180.677 suara disusul pasangan nomor urut 2 Edward-Sugeng dengan perolehan suara sebanyak 104.575 suara dan terakhir pasangan JADI sebanyak 23.334 suara. Sedangkan total suara sah sebanyak 308.587 suara.
Pasangan HM Kholid-Fery ditetapkan sebagai Bupati dan wakil bupati terpilih oleh KPU dalam rapat pleno penetapan yang digelar Selasa (22/12/2015) lalu di aula irigasi Kotabaru.(Sp/NHO)
