Jakarta -Newshanter.com KPK menangkap Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian karena menerima suap untuk memuluskan perizinan. Dia ditangkap seusai menghadiri pengajian setelah sebelumnya dibuntuti KPK.
“Saya salah dan khilaf,” ucap Yan saat diberondong pertanyaan oleh wartawan sesampainya di Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/9/2016).
Yan tiba di Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan dengan sebuah mobil Toyota Innova hitam sekitar pukul 22.00 WIB. Selain dia, ada empat orang lagi yang dibawa oleh penyidik.Belum ada keterangan mengenai identitas orang-orang itu.Mereka diturunkan di lobi dan langsung dibawa masuk gedung.
Yan mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak.Penyidik tak tampak membawa barang bukti saat mengiringi Yan dan lainnya masuk.
Sedangkan orang kedua yang dibawa penyidik mengenakan kemeja cokelat lengan panjang. Dia juga terus menunduk dan menutupi wajah.Orang ketiga berbaju putih dan terlihat mendapat pengawalan polisi juga. Begitu pula dengan orang keempat dan kelima yang hanya diam saja ketika ditanyai.
Sementara itu selain mobil yang membawa Yan dan lainnya, ada satu mobil penyidik lagi yang masuk lewat basement.Dari tangan Yan Anton, sebetulnya KPK mengamankan sejumlah uang. Uang tersebut diduga adalah suap dari seorang pengusaha untuk pengurusan izin usaha.
Penangkapan yang dilakukan KPK ini dibantu oleh pihak Polda Sumatera Selatan. Bahkan usai ditangkap, Yan Anton langsung digelandang ke Mapolda Sumsel untuk menjalani pemeriksaan awal.
Kekayaan Yan Menurun 300 juta
Yan tercatat melaporkan harta kekayaannya terakhir pada tahun 2014. Sebelumnya dia melaporkan kekayaan pada tahun 2012 saat masih menjadi anggota dewan.
Ditilik dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya, harta Yan tercatat mengalami penurunan dalam 2 tahun. Pada tahun 2012 dia tercatat memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 2.292.034.127, sedangkan pada 2014 menjadi Rp 1.894.834.725 atau berkurang Rp 397.199.402.
Ada pun rincian kekayaan Yan adalah sebagai berikut:
1. Harta Tidak Bergerak berupa tanah dan bangunan seluas 824 m2 & 160 m2 di kota Palembang senilai Rp 405.456.000
2. Harta Bergerak
a. Alat transportasi senilai Rp 1.025.000.000, rinciannya adalah sebagai berikut:
– Mobil Toyota Alphard senilai Rp 775.000.000
– Mobil Mitsubishi Pajero Sport Rp 250.000.000
b. Logam mulia senilai Rp 162.433.860
c. Giro dan setara kas senilai Rp 301.944.865 .(DTC)
