Jakarta, 01 Oktober 2025 – Bittime, platform crypto exchange berizin dan diawasi di Indonesia bersama Kuningan City Mall berhasil menggelar Crypto 101: Get to Know Web3 Ecosystem. Agenda interaktif talkshow yang membahas seputar ekosistem Web3, teknologi blockchain, dan aset kripto, ini digelar pada Sabtu, 27 September 2025, kemarin.
Mengundang pembicara dengan latar belakang proyek berbasis Web 3.0 dan trader aset kripto, yakni Albert Ardianto sebagai Government Relations Bittime, Jodi Kalim – Marketing Manager Ave SEA, dan Andy Tjoeng – Trader. Bittime bersama Kuningan City Mall targetkan perluasan edukasi teknologi blockchain dan potensi perkembangan aset kripto pada masyarakat luas.
Acara yang ditujukan bagi generasi muda dan masyarakat umum dengan ketertarikan terhadap ekosistem Web3 ini, berhasil menarik perhatian lebih dari 100 orang pendaftar dari berbagai latar belakang, baik industry players, komunitas, hingga trader dan investor pemula.
CEO Bittime, Ryan Lymn, menyampaikan bahwa gelaran talkshow Crypto 101: Get to Know Web3 Ecosystem, merupakan bentuk kesungguhan pihaknya dalam mewujudkan generasi yang sadar akan edukasi dan pemanfaatan teknologi blockchain.
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menyokong percepatan transformasi digital di Indonesia dengan mengenalkan teknologi blockchain dan potensi aset kripto kepada masyarakat luas, terutama generasi muda yang terus belajar, serta berproses untuk tahu lebih banyak mengenai industri Web3 dan aset kripto itu sendiri,” ungkap Ryan.
Apalagi, melihat antusiasme dan gerak pertumbuhan adopsi aset kripto di Indonesia yang meningkat drastis dalam dua tahun terakhir. Hal ini merupakan transformasi positif dari wujud adopsi teknologi dan ekonomi kreatif di Indonesia. Tentu, bersamaan dengan besarnya ketertarikan dan keterbukaan publik, genjotan edukasi serta kolaborasi aktif dengan sektor lain menjadi hal yang tidak kalah pentingnya.
Sejalan dengan ini, Manager Marcomm dan TCR Kuningan City, Fauzan S. Utomo, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan Bittime ini menjadi langkah awal bagi Kuningan City dalam perjalanan menuju konsep hi-tech mall. Di mana, tidak hanya sebagai pusat gaya hidup urban, Kuningan City juga berkomitmen membuka akses edukasi agar masyarakat dapat mengenal lebih jauh ekosistem Web3 serta potensi teknologi blockchain yang semakin relevan dalam kehidupan sehari-hari.
“Seperti halnya aset kripto, yang bukan sekedar aset digital, melainkan revolusi cara manusia memahami kebebasan finansial. Harapannya Kuningan City dapat hadir sebagai destinasi utama yang inspiratif, di mana inovasi, kreativitas, dan edukasi berjalan beriringan,” jelas Fauzan.
Dok. Bittime – Demo deposit” />
Selain diskusi interaktif yang membahas latar belakang teknologi blockchain dan Web3, acara ini juga turut membahas apa saja yang dapat dilakukan para investor serta trader pemula untuk memaksimalkan pertumbuhan asetnya. Pentingnya memilih platform lokal yang telah berizin dan diawasi oleh lembaga terkait, dan besarnya peluang pekerjaan dan perkembangan industri Web3 ke depannya.
Lebih lanjut, untuk dapat menjelaskan dengan lebih baik mengenai langkah-langkah berinvestasi dan trading aset kripto, Bittime turut menghadirkan sesi demo penggunaan aplikasi nya. Hal ini ditujukan agar para audiens dapat lebih mengenal dan paham cara menggunakan platform jual-beli aset kripto yang aman.
Sebagai platform exchange aset kripto Indonesia yang terus berinovasi, Bittime sangat bangga karena dipercaya menjadi organisir Crypto 101: Get to Know Web3 Ecosystem oleh Kuningan City Mall. Kesempatan ini merupakan momen kolaborasi, sekaligus bentuk komitmen Bittime dalam mendukung keberlanjutan industri blockchain di Indonesia.
Kedepannya, Bittime berkomitmen untuk terus menyelenggarakan acara yang bisa menjadi wadah kolaborasi sekaligus diskusi bagi masyarakat, penggiat, dan pengembang blockchain dan industri Web3 di Indonesia.
Dengan kemajuan teknologi dan regulasi yang semakin jelas, masyarakat Indonesia kini memiliki kesempatan untuk menjelajahi dunia keuangan digital dengan lebih percaya diri.
Namun perlu dipahami bahwa investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Hal itu termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES