Jakarta -Newshanter.com. – Masyarakat Bengkulu menghadapi bencana bertubi-tubi pada Sabtu (27/04/2019).Di tengah suasana duka yang dirasakan ribuan warga Bengkulu akibat banjir dan sejumlah Longsor, mereka diguncang gempa bumi, Sabtu (27/4/2019).
Gempa di Bengkulu kali ini bermagnitudo 5,3 yang mengguncang pukul 20.04.23 WIB.Lokasi gempa, dikutip dari situs BMKG, berada pada 76 kilometer barat daya Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Seperti dilansir Tribune Jambi Pusat gempa berada pada kedalaman 11 kilometer.
Gempa itu tidak berpotensi tsunami.
“Gempa, gempa, anak-anak segera ke luar,” jerit Elly, warga Timur Indah, Kota Bengkulu.Elly dan anak-anaknya beserta warga Kelurahan Sidomulyo berlarian ke halaman rumah dan lapangan luas guna menghindari gempa susulan. Setelah beberapa menit gempa, warga baru berani masuk ke rumah masing-masing dengan saling berpesan untuk tetap waspada.
Gempa tidak saja dirasakan di Kota Bengkulu dan Seluma, namun juga dirasakan di Kabupaten Bengkulu Selatan.”Di Bengkulu Selatan juga terasa gempanya cukup mengejutkan,” ujar Ramdan, warga Bengkulu Selatan.
Warga Bengkulu berdoa agar gempa besar tidak terjadi.
Saat ini, “Semoga tidak ada gempa besar. Ini khawatir juga di mana musibah banjir dan longsor bersamaan ada gempa,” ujar Ramdan.
Banjir dan longsor juga menerjang 8 kabupaten di Provinsi Bengkulu, Sabtu (27/4/2019).Akibat banjir dan longsor, sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah warga mengalami rusak berat. Hingga Minggu (28/4/2019) pukul 19.00 WIB, tercatat 17 orang meninggal dunia, 9 orang hilang, 2 orang luka berat, dan 2 orang luka ringan, menyusul bencana banjir dan longsor yang melanda 9 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Dari 17 orang meninggal dunia terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah 11 orang, Kota Bengkulu 3 orang, dan Kabupaten Kepahiang 3 orang. Sebanyak 12.000 orang mengungsi yang tersebar di banyak tempat dan 13.000 orang terdampak bencana longsor dan banjir di Bengkulu.
13 ribu berdampak banjir
Sementara itu Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebanyak 13 ribu jiwa terdampak banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
“Sebanyak 12 ribu orang mengungsi. Korban tercatat 10 orang meninggal dunia, delapan orang hilang, dua orang luka berat dan dua orang luka ringan,” kata Sutopo saat dihubungi di Jakarta, Minggu.(29;04/2010)
Sutopo mengatakan hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah Bengkulu sejak Jumat (26/4/2019) sore hingga Sabtu (27/4/2019) pagi menyebabkan sungai-sungai meluap sehingga terjadi banjir dan longsor di beberapa tempat.
Bencana banjir dan longsor terjadi di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.
“Saat ini banjir sebagian sudah surut di beberapa wilayah. Sebagian masih menggenangi permukiman di beberapa wilayah,” tuturnya.
Sutopo mengatakan banjir dan longsor menyebabkan beberapa kerusakan fisik di sembilan kabupaten/kota meliputi 184 rumah rusak; empat unit fasilitas pendidikan; serta 40 titik infrastruktur rusak seperti jalan, jembatan, dan gorong-gorong.
Selain itu, sembilan lokasi sarana dan prasarana perikanan dan kelautan yang ada di lima kabupaten/kota juga rusak.”Data dampak bencana dapat bertambah karena belum semua lokasi bencana dapat dijangkau,” jelasnya.
Penanganan darurat bencana terus dilakukan. Gubernur Bengkulu Rohodin Mersyah telah memerintahkan seluruh jajaran satuan kerja perangkat daerah di Bengkulu agar mengerahkan potensi yang ada untuk membantu penanganan darurat bencana.
Gubernur Bengkulu juga telah melaporkan dampak bencana kepada Kepala BNPB Doni Monardo. BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk mendampingi BPBD dan memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat.*(ANTARA)








