Bedah Buku Novel ‘SENANDUNG SABAI’ Karya Vera Yuana Asal Minang Sukses

PADANG.Newshanter.com. Bertempat di Aula Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Minggu (14/02/2016) lalu FAM INDONESIA Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) meregelar bedah buku Novel‘Senandung Sabai’,karya karya Vera Yuana, acara yang dihadiri lebih dari 300 orang peserta.Tampil sebaga pembedah Novel Muhammad Subhan. Maya Lestari, Arbaini Arbain.

Karya Novel ‘SENANDUNG SABAI’bercerita tentang tokoh Sabai yang heroik dengan manusia dalam masyarakat Minangkabau dulu (Bangsawan dan orang kebanyakan), bukankah kaya batin lebih terhormat daripada kaya harta dan memelihara dendam itu dapat menghancurkan diri.

Bacaan Lainnya

“Pada Novel ‘Senandung Sabai’, penulisnya menjadikan cerita kaba yang ada di lingkungannya sebagai sumber inspirasi. dalam hal ini cerita dalam kaba (Sabai Nan Aluih)”, ujar Armini kepada Kontributor Newshanter.com, di Padang.

Muhammad Subhan, seorang penulis, juga tampil membedah novel ini, mengatakan Dia sangat tertarik, apalagi cerita dibuka dengan reportase gempa bumi 7,6 SR yang pernah menghancurkan kota Padang pada tahun 2009 Sedangkan Menurut Maya Lestari GF, semakin bermunculannya penulis wanita dari Sumatera membuat dirinya sangat tertarik, sehingga dia sengaja datang menghadiri acara bedah novel itu.

“Seperti novel Senandung Sabai, saya juga sangat senang menulis tentang lingkungan sosial dan mitos yang ada di tengah masyarakat. Seperti cerita ‘Hantu Aru-aru’ yang pernah saya tulis.”, kata Maya Lestari GF yang ikut berbagi ilmu kepenulisan dalam acara ini, di tengah kesibukannya menyukseskan Program Kelas Kreatif Indonesia (KKI).

“Sejak zaman Shakespeare hingga zaman Vera Yuana menulis novel hari ini, tema-tema cinta sudah banyak, tapi terus ditulis. Cinta tetap menjadi sesuatu yang menarik dan mengundang daya tarik bagi penulis dan pembaca. Tanpa bumbu cinta film dan novel kurang asyik, kering.” Kata Muhammad Subhan yang baru saja merilis novel Rumah di Tengah Sawah.

“Dendam itu harus dibayar putranya sendiri, ternyata calon menantunya adalah putri lelaki idamannya. Puti Zalika merasa puas ketika bisa menyakiti hati ibu Reana. Dengan congkak mengatakan pada ibu Reana bahwa ia tidak menyetujui hubungan antara Reana dengan Alfin. Dengan telak ia menikam ulu hati ibu Reana dengan mengatakan bahwa Alfin akan menikah dengan wanita pilihannya,“ tambah Armini Arbain menceritakan kisah yang ada di novel itu.

Para peserta juga dihibur oleh penampilan Muhammad Fadhli membawakan monolog dari penggalan novel ini, seorang penulis puisi yang juga baru merilis buku kumpulan puisinya ‘Sejauh Bintang’, diikuti musikalisasi puisi karya Hanif Muis Mahmud, penyair di Pekanbaru yang dibawakan oleh Denni Meilizon, berjudul ‘Sejiwa’.

“Saya sangat berterimakasih pada FAM Indonesia Wilayah Sumatera Barat yang sudah membantu terselenggaranya acara bedah novel saya ini dengan lancar dan sukses. Alhamdulillah,” ujar Vera Yuana seusai acara.

“Saya sebagai ketua pelaksana acara ini mengucapkan terimakasih pada para panitia yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, dan ini menandakan FAM Indonesia Wilayah Sumatera Barat siap untuk membantu para penulis lainnya untuk melakukan launching dan bedah bukunya,” ucap Denni Meilizon. (Zainal Piliang)

Pos terkait