Asriel Osm Chaniago “Teater Kembara” Telah Tiada Diantar Rarusan Pelayat

Megawindu Sang Istri Almsrhum Asriel menabur bunga di maklam sang suani/ foto NHO Zainal Piliang

Palembang -Newshantet.com, Palembang kembali berduka dengan dipanggilnya oleh Allah SWT salah seorang seniman , wartawan dan pelopor teater modern pertama kali di Palembang Asriel Osman Chaniago (56), di RSMH Palembang, Jum’at (26/08/2016) pukul 21,30 wib.

Jenazah setelah dibaawa ke rumah duka yang berlokasi di Jalan Sukatani I Komplek Puri Sukatani Indah Blok B 10 Palembang, dan di sholat di masjid tidak jauh dari rumah almarhum kemudian usai solat zohor Jenazah Alm Asriel Chanigo dimakamkan di TPU Puncak Sekungin Palembang.Jenazah Almarhuum diantar ratusan pelayat, seniman,wartawan dan para tokoh masyarakat.

Menurut keterangan yang di peroleh News Hanter.Com, Asriel sempat dirawat di RSMH Palembang sejak hampir satu bulan yang lalu karena mengidap penakit komplikasi diabetes. “Waktu itu kondisi beliau sempat membaik dan meminta pulang ke rumah, namun setelah sekitar seminggu di rawat di rumah kondisi beliau terlihat memburuk,” ungkap salah satu keluarga almarhum. Setelah itu almarhum langsung dibawa ke RS AK Gani Palembang tiga hari yang lalu.

Pada pemeriksaan terakhir, almarhum Asriel sempat terdeteksi mengidap penyakit tumor paru-paru hingga. Keadaan kondisi almarhum semakin melemah di beberapa hari terakhir, hingga beliau tutup usia Jum’at malam sekitar pukul 21.30 WIB lalu..

Asriel Oesman Chaniago ini merupakan seniman kelahiran 17 April 1960. Beliau wafat meninggalkan seorang Megawindu beserta keempat orang anaknya. Rekam jejak beliau sendiri dikenal baik, selain dikenal sebagai sosok pelopor teater modern pertama kali di Palembang dan penyair, beliau juga merupakan wartawan senior yang dihormati diberbagai kalangan jurnalis.

Kariel almrhum dibidang jurnalis suara Rakyat Semesta, Palembang Post, Harian Vocal, dan almarhum pernah hizrah ke Pekanbaru di Haluan Riau. Kedua orang tua almarhum berasal dari Pariama Sumbar.

Menurut Ketua Dewan Kesenian Palembang Vebri Al Lintani, Asriel merupakan pelopor teater modern di Sumsel. “Beliau merupakan guru teater bagi kami dan kami telah banyak menimba ilmu dari almarhum,” tulis Vebri melalui akun facebooknya.

Pada tahun 1980 Asriel bersama teater Kembara sudah banyak menyumbang dan mewarnai kreatifitas seni kgususnya drama dan teater di Sumsel.

Terakhir pada Januari 2016, Asriel menyutradarai pementasan yang cukup kolosal bertajuk ‘Sang Mjeura”. Naskah yang ditulis Nurhayat Arif Permana ini mengisahkan perjalanan seorang pangeran terakhir Kerajaan Palembang yang melarikan diri ke Tumasik dan Malaka. Tampil di Gedung Teater Idrus Tintin, Bandar Serai Pekanbaru dalam rangka Hari Pers Nasional dan HUT PWI ke-70, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau di KOta Pekan Baru. (Zainal piliang)asriel4

asrie3

asriel1

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *