Palembang. Newshanter.com. Putri Kirina bocah 9 tahun kelas 4 SD, diduga hanyut dan tenggelam di perairan Sungai Ogan Kertapati Palembang. Informasi dihimpun, korban yang tinggal di Lorong Gubah 3 Kelurahan Ogan Baru Kecamatan Kertapati Palembang ini tenggelam, Jum’at petang (20/10/2017) sekitar pukul 18.00 WIB saat korban sedang mandi di sungai bersama teman-temannya.
Hingga Sabtu (21/10/2017) pagi warga bersama pihak kepolisian dan warga masih menyisir sungai mencari korban. Sejumlah orang ‘pintar’ diturunkan untuk mencari korban Putri Kirina (9), bocah kelas 4 SD yang diduga tewas hanyut tenggelam di perairan Sungai Ogan Kertapati.
Kumpulan orang yang disebut warga sekitar sungai sebagai pawang ini, menelusuri aliran Sungai Ogan dengan hanya menggunakan rakit dan alat seadanya.
Banyak ritual khusus dilakukan sang pawang untuk untuk menemukan keberadaan korban, seperti salah satunya menebar beras kunyit dan batangan rokok ke dalam air sebagai syarat untuk melakukan pencarian.
Aksi tersebut sontak menjadi tontonan warga sekitaran sungai. Banyak warga beranggapan usaha pencarian semacam ini lebih ampuh dibanding pencarian yang dilakukan tim SAR dan Sat Polair Polda Sumsel, denga alat modern seperti perahu boat dan perlengkapan renang lainnya.

Sempat ditolong
Menurut keterangan Matsus (50), seorang saksi mata yang sempat mencoba menyelamatkan korban saat korban tenggelam, jika saat kejadian ia sedang memancing ikan di perairan Sungai Ogan yang berada di Jalan Porka Ujung Lorong Kali Baru 5 RT 01 RW 01 Kelurahan Ogan Baru Kecamatan Kertapati, Palembang.
“Saat saya sedang mancing, tiba-tiba saya melihat seorang anak sedang mandi di Sungai Ogan dekat rakit dengan wajah pucat, saya langsung menolong anak tersebut. Ketika anak itu berhasil di bawa ke pinggiran sungai, anak itu berkata jika masih ada seorang temannya lagi tenggelam, lalu saya kembali turun ke dalam air sambil dibantu warga sekitar namun korban satu lagi tidak bisa ditemukan, karena arus air sungai sangat deras diduga korban terbawa arus dan tenggelam,” terang saksi tersebut.
Sementara Rusdiana, ibunda korban mengaku, sebelum mendapat kabar anaknya hanyut tenggelam, sepulang dari sekolah anaknya bersama teman-teman korban bermain keluar dengan alasan ingin belajar kelompok di rumah teman korban bernama Jizah.
“Tapi ketika hari hendak magrib, anak saya tak kunjung pulang ke rumah. Saya sempat mencari, tak lama ada seorang warga mengatakan anak saya tenggelam saat mandi di Sungai,” terangnya.
Kapolsek Kertapati, AKP I Putu Suryawan mengungkapkan, pihaknya bersama tim SAR dengan dibantu warga masih melakukan pencarian. Hingga kini korban masih belum ditemukan. “Doakan saja, korban bisa segera kita temukan,” singkatnya
Tempat sarana bermain
Sementqra itu Lokasi tenggelamnya korban Putri Kirina (9) ternyata sehari hari menjadi sarana bermain air anak-anak yang tinggal di sekitaran sungai.
Pantauan KoranSN.com di lokasi, Sabtu sore (21/10/2017) sejumlah anak seakan tak memiliki rasa takut sama sekali meskipun lokasi tempat mereka berenang baru saja ada korban yang diduga tenggelam.
Sebagian dari mereka bahkan tak hanya berenang di pinggiran Sungai Ogan, mereka berani berenang ke tengah sungai seakan tak takut dengan arus yang deras.
Pengakuan sejumlah saksi mata yang saat ini masih berada di lokasi, pencarian korban tidak hanya dengan alat-alat canggih semacam perahu boat. Sebab, dalam pencarian korban yang diduga sudah tenggelam tersebut juga dilakukan dengan cara tradisional, seperti warga menyebar garam di titik lokasi yang diduga tempat tenggelamnya korban.(KSN/01)








